Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, hanya
dengan ridho Nya LKS PENJASORKES SMP ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya dengan lancar.
Lembar Kegiatan Siswa ( LKS ) Penjasorkes untuk siswa
SMP Semester 2
ini disusun berdasarkan Kurikulum
Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Dengan lembar kegiatan Siswa ini diharapkan
siswa dapat menguasai suatu pokok bahasan.Sedangkan rubrik penilaian dapat
dipergunakan sebagai alat evaluasi diri.
Ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada yth :
1. Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
2. MKKS
SMP Kabupaten Pacitan
3. Pembina
MGMP Penjasorkes
4. Semua
pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
Yang telah membantu terselesaikannya penyusunan LKS
ini.
|
Tentu saja LKS ini masih sangat jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan edisi mendatang.
Mudah-mudahan LKS ini bermanfaat dan mohon maaf jika
terjadi kesalahan dalam penulisan ini, semoga LKS ini dapat membanu siswa
dalam penguasaan materi
TIM
PENYUSUN
1. IMAM
SUROSO, S.Pd
2. KAJUD,
S.Pd
3. IRFAN
HIDAYAT, S.Pd
4. GUNARJO,
S.Pd
EDITOR
HERI
PRAPTONO, S.Pd
|
Daftar
isi
1.
Kata pengantar i
2.
Daftar isi ii
3.
BAB I
A. Sepak Bola 1
B. Bola Voli 7
C. Bola Basket 13
4. BAB II
Sepak Takraw 19
5. BAB III
Atletik
A.
Lari 50 meter 23
B.
Lompat Jauh gaya Jongkok 29
6. BAB IV.
Kebugaran Jasmani
A.
Latihan dan Kekuatan Daya Tahan Otot 34
B.
Latihan Kebugaran Jasmani untuk daya tahan
jantung dan paru-paru 39
7. BAB V. Senam Dasar
A. Latihan keseimbangan bertumpu pada kaki 42
B. Latihan keseimbangan bertumpu selain kaki 43
8. BAB VI
Senam Irama
A. Gerak langkah kaki senam irama 47
B. Teknik dasar ayunan lengan 49
9. BAB VII
Perkemahan dan dasar-dasar penyelamatan 54
10. BAB
VIII Menerapkan budaya hidup sehat 60
BAB
1
|
(SEPAK BOLA, BOLAVOLI,
BOLA BASKET)
Standar
Kompetensi : Mempraktikan
berbagai teknik dasar permainan
dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi
Dasar : Mempraktekkan
variasi teknik dasar salah satu
permainan dan olahraga beregu bola besar, serta nilai kerjasama ,
toleransi, percaya
diri, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan
|
RINGKASAN MATERI
A. SEPAK BOLA
Indikator :
F Menendang
F Menggiring
F Menahan bola dengan
menggunakan kaki bagian dalam serta menahan dengan telapak kaki
F Bermain sepak bola dengan
peraturan yang dimodifikasi
Dalam permainan sepak bola
yang sebenarnya, dilakukan pada lapangan empat persegi panjang dengan ukuran
sebagai berikut :
·
Panjang
garis samping : 100 – 110 m
·
Lebar
lapangan : 64 – 75 m
·
Daerah
gawang : 18,32 – 5,5 m
·
Daerah
hukuman : 40,39 – 16,5 m
·
Jari
– jari lingkaran tengah : 9,15 m
·
Jarak
titik tendangan hukuman
Pinalti
dari gawang : 11 m
Untuk dapat
bermain diperlukan sebuah gawang dengan ukuran :
·
Tinggi
gawang : 2,44
m
·
Lebar
gawang : 7,32 m
1.
TEKNIK
DASAR MENENDANG BOLA
a.
Menendang dengan kaki bagian dalam
·
Diawali
dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan
·
Letakan
kaki tumpu di samping bola dengan sikap luitut agak tertekuk dan bahu menghadap
gerakan
·
Sikap
kedua lengan disamping badan agak terentang
·
Pergelangan
kaki yang akan digunakan menendang diputar keluar dan dikunci.
·
Pandangan
terpusat pada bola.
·
Tarik kaki yang akan digunakan menendang ke belakang lalu
ayun ke depan ke arah bola
·
Perkenaan
kaki pada bola tepat pada tengah – tengah bola
·
Pindahkan
berat badan ke depan mengikuti arah gerakan
Model Peraga :
Menendang bola dengan kaki dalam
|
b.
Menendang bola dengan kaki bagian luar
·
Diawali
dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan bola
·
Letakkan
kaki tumpu di samping bola
·
Sikap
kedua lengan disamping badan agak terentang
·
Pergelangan
kaki yang akan digunakan menendang diputar ke dalam dan dikunci
·
Pandangan
terpusat pada bola
·
Tarik
kaki yang akan digunakan untuk menendang ke belakang lalu ayunkan ke depan ke
arah bola bersamaan kaki diputar ke arah dalam
·
Perkenaan
kaki pada bola tepat pada tengah – tengah bola
·
Pindahkan
berat badan ke depan.
Model Peraga : Menendang Bola
dengan kaki bagian luar
|
2.
TEHNIK
DASAR MENGHENTIKAN BOLA
a.
Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam
·
Diawali
dengan sikap menghadap arah datangnya bola dan pusatkan pandangan ke arah
gerakan bola
·
Putar
pergelangan kaki yang akan digunakan untuk menekan bola ke arah luar dan
dikunci.
·
Julurkan
kaki yang akan digunakan untuk menahan bola ke arah datangnya bola
·
Tarik
kembali ke belakang mengikuti arah gerakan bola saat bola mengenai kaki bagian
dalam, hingga gerak bola tertahan dan berhenti di depan badan.
3.
TEHNIK
DASAR MENGGIRING BOLA
a.
Menggiring bola dengan kaki bagian dalam
·
Diawali
sikap berdiri menghadap arah gerakan, pandangan ke depan
·
Sikap
kedua lengan di samping badan agak merentang
·
Pergelangan
kaki diputar ke luar dan dikunci
·
Dorong
bola dengan kaki bagian dalam ke arah depan dengan posisi kaki agak terangkat
dari tanah dan berat badan dibawa ke depan.
·
Tumpuan
berat badan berada pada kaki yang tidak digunakan untuk menggiring bola.
b.
Menggiring bola dengan kaki bagian luar
·
Diawali
sikap berdiri menghadap arah gerakan, pandangan ke depan
·
Sikap
kedua lengan di samping badan agak terentang
·
Pergelangan
kaki diputar ke dalam dan dikunci
·
Dorong bola
dengan kaki bagian luar ke arah depan dengan posisi kaki agak terangkat dari
tanah
4. Bermain dengan
peraturan dan ukuran lapangan yang dimodifikasi, disesuaikan dengan kemampuan
dan kondisi dari masing-masing sekolah, dengan tujuan semua siswa dapat
terpenuhi kebutuhan akan gerak yang berhubungan dengan sepak bola.
RUBRIK
PENILAIAN
UNJUK
KERJA TEHNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA
ASPEK YANG DINILAI
|
KUALITAS GERAKAN
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Sumber
gerakan menendang / mengumpan dari pangkal paha, bentuk gerakan mengayun kaki
ke depan arah bola
|
|
|
|
|
|
2.
|
Menendang
/ mengumpan menggunakan kaki bagian dalam posisi pergelangan kaki di putar ke
luar
|
|
|
|
|
|
3.
|
Menendang
/ mengumpan menggunakan kaki bagian luar, posisi pergelangan kaki di putar ke
dalam
|
|
|
|
|
|
4.
|
Menendang
/ mengumpan menggunakan punggung kaki, posisi pergelangan kaki di tekuk ke
bawah
|
|
|
|
|
|
5.
|
Bentuk
gerakan kaki menahan bola mengikuti gerakan bola
|
|
|
|
|
|
6.
|
Menahan
bola menggunakan kaki bagian dalam, posisi pergelangan kaki di putar ke luar
|
|
|
|
|
|
7.
|
Menahan
bola menggunakan kaki bagian luar, posisi kaki di putar ke luar
|
|
|
|
|
|
8.
|
Menahan
bola menggunakan punggung kaki, posisi pergelangan kaki ditekuk ke bawah
|
|
|
|
|
|
9.
|
Menggiring
bola menggunakan kaki bagian luar, pergelangan kaki di putar ke dalam
|
|
|
|
|
|
10.
|
Menggiring
bola menggunakan punggung kaki, pergelangan kaki diputar ke bawah
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
||||
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 50
( 10 x 5)
|
|
NILAI
AKHIR UNTUK PERMAINAN SEPAKBOLA =
PACITAN,
...................................
GURU MATA PELAJARAN
(...............................................)
B. PERMAINAN BOLA VOLI
Indikator
:
o
Melakukan teknik dasar passing
atas
o
Melakukan teknik dasar passing bawah
o
Bermain bolavoli dengan
peraturan yang dimodifikasi
Sejarah berdirinya Bola Voli
Permainan Bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895. dia
adalah seorang pembina pendidikan Jasmani pada Young Man Christian Association
(YMCS) di kota Holkyoke, Massachusset, Amerika Serikat. Nama permainan semula
adalah “mintonette” dimana permainannya menyerupai badminton. Jumlah pemain tak
terbatas karena disesuaikan dengan tujuan semula yaitu mengembangkan kesegaran
jasmani para buruh disamping bersenam umum.
G. Morgan kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan
permainan tersebut agar mencapai kemajuan seperti yang diiginkan. Terbukti pada
tahun 1922 YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional bola volidi negara
Amerika Serikat.
Pada perang Dunia I tentara – tentara sekutu menyebar
luaskan permainan ini ke negara - negara Asia dan Eropa terutama negara –
negara Jepang, Cina, India, Philipina, Perancis Rusia, Jugoslavia dan sebagainya.
Sedangkan khusus ke kawasan Asia dilanjutkan oleh tentara – tentara Sekutu pada
perang Dunia ke II, termasuk ke Indonesia.
Perkembangan bola voli di Indonesia berkembang cukup
pesat di seluruh lapisan masyarakat, sehingga timbulah klub – klub Bolavoli di kota besar di seluruh
Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 Januari 1955 didirikanlah
PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) di Jakarta, bersamaan dengan
dilaksanakannya kejuaraan nasional yng pertama. PBVSI sejak itu aktif mengembangkan
kegiatan – kegiatan baik ke dalam maupun ke luar negeri
1.
Tehnik Dasar Permainan Bolavoli
1.1 Passing
-
Passing
atas
-
Passing
bawah
1.2 Tehnik Dasar passing atas
o
TahapPersiapan
ü Kaki dibuka selebar bahu,
lutut direndahkan, berat badan tertumpu kaki depan
ü Lengan didepan badan, telapan
tangan dan jari –jari renggang sehingga membentuk seperti mangkuk didepan atas
wajah.
o
Tahap
Gerakan
ü Dorongkan kedua lengan
menyongsong arah datangnya bola bersamaan kedua lutut dan pinggul naik serta
tumit terangkat
ü Usahakan arah datangnya bola
tepat di tengah – tengah atas wajah
ü Perkenaan bola yang baik
adalah tepat mengenai jari – jari tangan
o
Akhir
Gerakan
ü Tumit terangkat dari lantai
ü Pinggul dan lutut naik serta
kedua lengan lurus ke atas
ü Pandangan mengikuti arah gerakan
bola
Sikap
persiapan tangan
|
1.1.1
Tehnik
dasar passing bawah
o
Tahap
persiapan
ü Berdiri dengan kedua kaki
dibuka selebar bahu dan kedua lutut direndahkan hingga berat badan bertumpu
kedua ujung kaki di bagian depan
ü Rapatkan dan luruskan kedua
lengan di depan badan hingga kedua ibu jari sejajar
ü Pandangan ke arah datangnya
bola
o
Tahap
gerakan
ü Dorongkan ke dua lengan ke
arah datangnya bola bersamaan kedua lutut dan pinggul naik serta tumit
terangkat dari lantai
ü Usahakanlah agar arah datangnya
bola tepat di tengah – tengah badan
ü Perkenaan bola yang baik,
tepat pada pergelangan tangan.
o
Gerakan
Akhir
ü Tumit terangkat dari lantai
ü Pinggul dan lutut naik serta
kedua lengan lurus
ü Pandangan mengikuti arah
gerakan bola
2. Bermain dengan peraturan dan
ukuran lapangan yang dimodifikasi, disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi
dari masing-masing sekolah, dengan tujuan semua siswa dapat terpenuhi kebutuhan
akan gerak yang berhubungan dengan olahraga bolavoli
RUBRIK
PENILAIAN
UNJUK
KERJA TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLAVOLI
ASPEK YANG DINILAI
|
KUALITAS GERAKAN
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Posisi
awal tangan untuk melakukan passing atas, di depan atas dahi dengan jari –
jari di renggangkan
|
|
|
|
|
|
2.
|
Posisi
awal kaki untuk melakukan passsing atas di buka selebar bahu dan kedua lutut
direndahkan
|
|
|
|
|
|
3.
|
Gerakan
lengan melakukan passing atas mendorong bola ke depan atas diikuti tumit,
lutut dan pinggul naik.
|
|
|
|
|
|
4.
|
Posisi
awal lengan untuk melakukan passing bawah lurus rapat
|
|
|
|
|
|
5.
|
Posisi
awal kaki untuk melakukan passing bawah di buka selebar bahu dan kedua lutut
direndahkan
|
|
|
|
|
|
6.
|
Gerakan
lengan melakukan passing bawah mendorong bola ke depan atas diikuti
tumit lutut dan pinggul naik
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
||||
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 30
( 6 x 5 )
|
|
NILAI
AKHIR UNTUK PERMAINAN BOLAVOLI =
PACITAN, ...................................
GURU
MATA PELAJARAN
(...............................................)
C. PERMAINAN BOLA BASKET
Indikator :
·
Melakukan teknik dasar melempar arah dada (
chess pass )
·
Melakukan teknik dasar
melempar pantulan (bound pass )
·
Melakukan teknik dasar di atas kepala (
over head pass )
·
Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi
Sejarah
Bola Basket
James Naismith pada tahun 1891 menciptakan permainan bola
basket atas kehendak Dr. L.H. Guliek sekretaris YMCA. Pada tahun 1936
terbentuklah induk organisasi bola basket seluruh dunia dengan nama Federation
International de Basket Ball Amateur atau yang disingkat FIBA berkedudukan
di Paris.
Basket masuk ke Indonesia kira – kira pada akhir tahun
1929 dibawa oleh orang – orang Cina. Dan pada tahun 1951 terbentuklah PERBASI
(Persatuan Basket Ball Seluruh Indonesia). Namun pada tahun 1955 Perbasi
kepanjangannya berubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia. Pada
PON I bola basket masuk dalam acara pertandingan.
1.
Tehnik Dasar Melempar (Passing)
a.
Model
Peraga : Tehnik melempar bola setinggi dada
|
q
Tahap
persiapan
-
Berdiri
dengan sikap melangkah
-
Bola
dipegang tangan di depan dada
-
Badan
agak condong ke depan
q
Tahap
Gerakan
-
Dorongkan
bola ke depan dengan meluruskan kedua lengan bersamaan kaki belakang
dilangkahkan ke depan dan berat badan dibawa ke depan
-
Lepaskan
bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan lurus
-
Arah
bola lurus sejajar dada
q
Akhir
gerakan
-
Berat
badan dibawa ke depan
-
Kedua
lengan lurus ke depan rileks
-
Padangan
mengikuti arah gerakan bola
b.
Tehnik
Melempar Bola Pantul (bound pass)
q
Model
Peraga : Tehnik melempar bola pantul
|
-
Berdiri
dengan sikap melangkah
-
Bola
dipegang tangan di depan badan
-
Badan
agak condong ke depan
q
Tahap
gerakan
-
Dorongkan
bola dengan meluruskan kedua lengan ke depan bawah bersamaan kaki belakang
dilangkahkan ke depan dan berat badan dibawa ke depan
-
Lepaskan
bola dari kedua tangan setelah kedua lengan lurus
-
Pandangan
ke arah bola yang memantul ke lantai
q
Akhir
Gerakan
-
Berat
badan dibawa ke depan.
-
Kedua
lengan lurus serong bawah rileks
-
Pandangan
mengikuti arah gerakan bola
c.
Tehnik
melempar dari atas kepala (over head pass)
q
Model Peraga : Tehnik melempar dari atas kepala
|
-
Berdiri
dengan sikap melangkah
-
Bola
dipegang dua tangan di depan atas kepala badan
-
Badan
agak condong ke depan
q
Tahap
Gerakan
-
Ayunkan
bola dengan meluruskan kedua lengan bersamaan kaki belakang dilangkahkan ke
depan dan berat badan dibawa ke depan
-
Lepaskan
bola dari kedua tangan setelah kedua lengan lurus
-
Arah
bola lurus dan datar
q
Akhir
Gerakan
-
Berat
badan di bawa ke depan
-
Kedua
lengan lurus ke depan rileks
-
Pandangan
mengikuti arah gerakan bola
2.
Model Pembelajaran Tehnik Dasar Melempar dan Menangkap
a.
Model
I melempar dan menangkap bola berpasangan di tempat, dilanjutkan sambil
bergerak maju, mundur dan menyamping (melempar dari dada dan
dari atas kepala)
Model Peraga : Latihan
melempar dan menangkap bola
|
3. Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi
dengan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi sekolah untuk memenuhi kebutuhan
gerak siswa dengan memberikan kesempatan yang sama untuk semua siswa
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA
TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET
ASPEK YANG DINILAI
|
KUALITAS GERAKAN
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Posisi
awal tangan untuk melakukan passing arah dada, di depan dada dengan jari –
jari direnggangkan
|
|
|
|
|
|
2.
|
Gerakan
lengan melakukan passing arah dada, lurus ke depan
|
|
|
|
|
|
3.
|
Posisi
kaki untuk melakukan passing arah dada, salah satu kaki kiri/ kanan ke depan,
lutut sedikit di tekuk
|
|
|
|
|
|
4.
|
Posisi
awal tangan untuk melakukan passing pantul, di depan dada dengan jari – jari
direnggangkan
|
|
|
|
|
|
5.
|
Gerakan
lengan melakukan passing pantul, ke depan bawah
|
|
|
|
|
|
6.
|
Posisi
kaki untuk melakukan passing pantul, salah satu kaki kiri / kanan ke depan,
lutut sedikit di tekuk
|
|
|
|
|
|
7.
|
Posisi
awal tangan untuk melakukan passing atas kepala, di atas kepala dengan jari –
jari di renggangkan, siku di tekuk
|
|
|
|
|
|
8.
|
Gerakan
lengan melakukan passing atas kepala, di ayun ke depan atas
|
|
|
|
|
|
9.
|
Posisi
kaki untuk melakukan passing atas kepala salah satu kaki kiri kanan ke depan,
lutut di tekuk
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
||||
JUMLAH SKOR
MAKSIMAL : 45 ( 9 x
5 )
|
|
NILAI
AKHIR PERMAINAN BOLA BASKET =
PACITAN,
...................................
GURU
MATA PELAJARAN
(...............................................)
BAB
2
|
(KASTI)
Standar
Kompetensi : Mempraktikkan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga
serta nilai-nilai yang terkandung
didalamnya
Kompetensi
Dasar : Mempraktikkan varisi teknik dasar salah
satu permainan dan olahraga beregu bola keci lanjutan dengan koordinasi
yang baik serta nilai kerjasama yang baik, serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai
lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan
|
RINGKASAN MATERI
Permainan kasti adalah permainan yang sangat popular,
hingga di beberapa daerah permainan ini mengalami beberapa perkembangan, yang
kemudian menimbulkan kesukaran – kesukaran karena perbedaan pendapat. Akan
tetapi kesukaran – kesukaran tersebut (terutama yang mengenai peraturannya) ada
yang tidak mungkin untuk ditetapkan menjadi suatu peraturan. Dalam hal ini bila
ada pertandingan, segala sesuatu hanya dipertanggungjawabkan atas kebijaksanaan
wasit.
LAPANGAN
-
Panjang 45 m sampai 60
m (ditambah ruang bebas 5 M)
-
Lebar 50 m
-
Penonton harus 5 atau
10 m di luar batas
3 4
5
2
1
6
|
Keterangan :
1. Pelambung
2. Pemukul
3. Penjaga
4. Hole I (Tiang hinggap I / tiang pertolongan)
5. Hole II (Tiang hinggap II / tiang bebas)
6. Hole III (Tiang hinggap III / tiang bebas)
KAYU PEMUKUL
-
Panjang 50 atau 60 cm
-
Penampangnya bergaris
tengah 5 cm dan 3½ cm (bulat telur)
BOLA
-
dari karet, berat 70
atau 80 gram
-
kelilingnya kurang
lebih 20 cm
PEMAIN :
-
Jumlahnya untuk tiap
– tiap regu 12 orang
-
Masing – masing
memakai nomer yang tampak jelas dari jauh
WAKTU
-
Lama pemain 2 x 20
menit atau 2 x 30 menit
-
Istirahat 10 menit
WASIT
-
Dibantu oleh 2 orang
penjaga garis yang melaporkan pelanggaran – pelanggaran permainan dengan
memberi syarat
-
Bila wasit ragu –
ragu untuk mengambil putusa, ia dapat minta keterangan kepada penjaga garis,
tetapi ia berkuasa penuh untuk menetapkan pendapatnya
PELUIT DIBUNYIKAN :
1 x panjang = pertukaran bebas
2 x pendek = pukulan salah atau tidak kena
2 x panjang = pergantian bebas
= pada bola hilang
= bila Wasit karena sesuatu hal, perlu
menghentikan permainan
3 x pendek = pada permulaan permainan
3 x panjang = pada permulaan permainan
= pada akhir permainan
PASANGAN :
Semua pemain penjaga lapangan boleh berdiri dimana
saja, kecuali :
a. di ruang bebas
b. diantara tempat pemukul dan tiang pertolongan
(mengganggu jalannya pemukul)
c. di ruang pemukul hanya boleh 2 orang, yaitu :
pelambung dan penjaga belakang.
PELAMBUNG
-
harus berdiri di
dalam petaknya
-
tidak boleh membuat
gerak tipu
-
boleh diganti,
apabila tidak dalam permainan
LAMBUNGAN YANG BAIK :
-
Jika bola membusur
dengan baik
-
Jika bola menuju
kearah pemukul, diantara kepala dan lutut
-
Jika bola menuju ke
tempat yang diminta oleh pemukul (tetapi permintaan tersebut tidak boleh di
luar garis pemukul.
LAMBUNGAN YANG JELEK :
-
Bila tidak memenuhi
syarat – syarat di atas
MENOLAK BOLA
-
Bola yang
dilambungkan dengan baik harus dipukul
-
Bola yang
dilambungkan dengan jelek, bila dipukul, tetap dianggap pukulan
-
Menolak lambungan
yang baik dianggap sebagai memukul tidak kena, ia harus ke tiang pertolongan,
tetapi tidak boleh dilempar (mendarat nol)
-
Bila lambungan hingga
3 x jelek, pemukul boleh ke tiang pertolongan dengan bebas dan ia membawa biji.
PUKULAN :
-
Hak memukul 1 kali;
pembebas atau verlosser 3 kali; akan tetapi, bila setelah pukulan pertama, ada
temannya yang dapat masuk ke ruang bebas, verlosser tinggal berhak memukul
sekali lagi. Ia diperlakukan sebagai pemukul biasa.
-
Pada permulaan
permainan dan sehabis istirahar, giliran memukul dimulai dari no. 1 lagi
-
Party yang pada
permulaan permainan memukul, sehabis istirahat menjadi party lapangan
PUKULAN BAIK (BETUL) :
-
Pukulan disebut
betul, apabila bola jatuh, ditangkap, mengenai orang atau tiang dalam bidang F
D E G, dan bola tersebut tidak melewati ruang bebas
-
Juga dianggap betul,
apabila bola jatuh di lar lapangan, tetapi melewati garis – garis dari separo
lapangan bagian belakang (setelah bendera tengah)
PUKULAN SALAH :
-
Apabila bola jatuh,
ditangkap atau mengenai orang diluar bidang F D E G
-
Apabila bola melewati
ruang bebas
-
Apabila bola terpukul
oleh tangan
-
Apabila pemukul
menangkap bola yang dilambungkan kepadanya (dalam hal yang terakhir ini,
hukumannya : pergantian bebas)
KAYU PEMUKUL KELUAR
-
Kayu pemukul tidak
boleh lebih dari separo melewati pemukul, atau melewati garis pukul sebagian
(mendapat nol)
-
Pemukul boleh
memperbaiki letak kayu pemukul, tetapi bola menyentuh tiang pertolongan, harus
lari ke tiang bebas (pemukul yang memukul dengan menginjak garis pukul,
mendapat nol)
NILAI :
-
Seorang pemukul yang
baik pukulannya, kemudian lari ke tiang bebas, lalu kembali keruang bebas, atas
pukulannya sendiri, mendapat nilai dua (run)
-
Bila hal tersebut
terjadi setelah teman lainnya memukul mendapat nilai satu
-
Party lapangan
mendapat nilai satu pula, apabila dapat menangkap pukulan lawan, sebelum bola
menyentuh tanah
-
Bila pada akhir
pertandingan terdapat jumlah nilai yang sama maka yang menang ialah regu yang
mencatat nilai lari lebih banyak.
CARA HINGGAP
-
Kedua kaki harus di
dalam lingkaran yang melingkari tiang, bila tidak dapat dimatikan
KE LUAR BATAS & MASUK RUANG BEBAS
-
Seorang pemain
dianggap ke luar batas, apabila sebagian dari badanbnya menyentuh tanah di luar
batas. Pelanggarannya ini dihukum dengan “pergantian bebas”
-
Seorang pelari baru
dianggap masuk ruang bebas, apabila kedua kakinya telah menginjak ruang bebas.
Masuk ruang bebas dapat dijalankan melalui ruang pemukul.
-
Pindah dari tiang
bebas yang satu kepada yang lain, tidak diperbolehkan, pelari tersebut harus
lari ke ruang bebas
MENGHALANG – HALANGI
-
Seorang pelari yang
dihalang – halangi, oleh party lapangan dengan sengaja, boleh meneruskan
perjalanannya ke tempat yang dituju dengan bebas
-
Seorang pelari tidak
boleh mendesak lawan yang akan melempar (mematikan); juga tidak boleh
menonjolkan kepalanya, agar kepalanya kena lempar.
Pelanggaran ini
dihukum dengan pergantian bebas
BOLA MATI
Bola dianggap mati :
-
Apabila bola sudah
dipegang pelambung dan pelambung sudah berdiri di petaknya
-
Pada pukulan salah
atau tidak kena, kecuali kalau party lapangan “memainkan” bola tersebut
-
Pada bola hilang,
yaitu setelah wasit meniup peluitnya
-
Pada pergantian bebas
BOLA DALAM PERMAINAN
Bola dianggap dalam permainan :
-
Setelah pukulan betul
-
Setelah pukulan tidak
kena, dan party laapangan “memainkan” bola
BOLA HILANG
-
Bola hilang ialah
bola yang tak dapat diambil oleh party lapangan dengan cara biasa
-
Pada peluit “bola hilang”,
party pemukul yang sedang lari, hanya boleh meneruskan larinya ke pemberhentian
berikutnya. Peluit bola hilang dibunyikan, satu menit setelah bola tersebut
“hilang dari pandangan”
LEMPARAN (untuk mematikan)
-
Lemparan dianggap
syah, apabila bola langsung mengenai para pemukul, meskipun kejadian ini tidak
disengaja
-
Leparan yang mengenai
pakaian pemain, dianggap syah pula
-
Lemparan dengan bola
digenggam, dianggap tidak syah
-
Lemparan yang
mengenai kepala, juga tidak syah, kecuali bila bola dengan sengaja diterima
dengan kepala (pergantian bebas)
-
Lemparan yang
dijalankan dari luar batas atau dari ruang bebas, dianggap tidak syah pula
PERGANTIAN TIDAK BEBAS :
-
Pergantian tersebut
terjadi, apabila seorang pelari kena lemparan, juga bila pelari tersebut berada
di ruang pemukul
-
Party lapangan yang
waktu itu berada di luar garis batas harus segera masuk lapangan, kemudian baru
mencari tempat perlindungan
PERGANTIAN BEBAS
Pergantian bebas terjadi :
a. Sesudah 3 x tangkap bola
b. Bila pembebas telah memukul 3x dan yang ketiga ini
salah atau tidak kena
c. Bila ruang bebas dibakar
d. Bila seorang pelari ke luar dari batas lapangan
e. Bila seorang pemain dari party pemukul ke luar dari
ruang bebas tidak untuk memukul
f. Bila kayu pemukul terlepas dari tangan pemukul
g. Bila party pemukul merugikan lawan dengan :
-
Menyepak bola dengan
sengaja
-
Mendesak pemain jaga
lapangan yang akan melempar
-
Menonjolkan kepala
kepada si pelempar
-
Memegang bola
dimanapun juga
MASUK RUANG BEBAS :
-
Sebelum seorang
pelari kena lemparan, party lapangan tidak boleh masuk ruang bebas
-
Pelanggaran ini
dihukum dengan : “lemparannya tidah syah” kecuali bila party yang mematikan
segera dimatikan lagi sebelum memukul
PEMBEBAS :
-
Pembebas berhak
memukul 3 kali, tetapi bila setelah pukulan pertama, ada temannya yang berhasil
masuk ke ruang bebas, ia hanya berhak memukul sekali lagi
PEMBAKAR
-
Bila setelah pukulan
ketiga yang betul dari pembebas, party pemukul belum ada yang masuk ke ruang
bebas, maka ruang bebas ini dapat dibakar
-
Setiap pemain dari
party lapangan yang dapat masuk ke ruang bebas dengan membawa pola, dianggap
telah “membakar”. Pada saat itu, tak seorangpun boleh berada di ruang bebas,
baik dari lawan maupun teman
-
Pelanggaran ini
dihukum dengan : “Membakarnya tidak syah” dan permainan berjalan terus.
MEMPERLAMBAT PERMAINAN :
-
Bila hal ini
dilakukan oleh Party lapangan, maka pelari – pelari yang hinggap di suatu
tiang, boleh melanjutkan ke tempat pemberhentian berikutnya, dengan bebas.
-
Bila yang melakukan
party pemukul, maka diadakan “pergantian bebas”
RUBRIK
PENILAIAN
UNJUK
KERJA TEHNIK DASAR PERMAINAN KASTI
ASPEK YANG DINILAI
|
KUALITAS GERAKAN
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Sumber gerakan
memegang alat pemukul dengan pergelangan tangan
|
|
|
|
|
|
2.
|
Memukul menggunakan
seluruh ayunan tangan
|
|
|
|
|
|
3.
|
Memukul dengan
ayunan tangan dari belakang
|
|
|
|
|
|
4.
|
Melambungkan bola
ke arah pemukul
|
|
|
|
|
|
5.
|
Menangkap bola dari
pukulan lawan yang baik
|
|
|
|
|
|
6.
|
Mengoper bola
kesemua dengan baik
|
|
|
|
|
|
7.
|
Bisa mematikan
lawan
|
|
|
|
|
|
8.
|
Pemukul bisa
mendapatkan nilai
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
||||
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 40 (8 x 5)
|
|
NILAI
AKHIR PERMAINAN KASTI =
PACITAN,
...................................
GURU
MATA PELAJARAN
(...............................................)
BAB
3
|
ATLETIK
Standar Kompetensi : Mempraktikkan berbagai teknikdasar permainan dan
olahraga dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar : Mempraktikkan variasi teknik dasar atletik
serta nilai
toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang
lain, berbagi tempat dan peralatan
|
RINGKASAN MATERI
Cabang olahraga atletik merupakan cabang olahraga yang paling tua dibandingkan dengan cabang olaharaga yang lainnya. Oleh karena itu, atletik juga disebut Mother of the sport atau induk dari segala cabang olahraga. Induk organisasi atletik di Indonesia yaitu PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Cabang olahraga atletik meliputi jalan, lari, lompat dan lempar.
Keempatnya itu merupakan gerakan – gerakan manusia sehari – hari. Gerakan – gerakan itu sangat penting bagi kehidupan manusia agar sehat, gerakan – gerakan atletik diperlukan dalam cabang – cabang olahraga lainnya.
A.
LOMPAT
JAUH GAYA JONGKOK
1.
Tehnik dasar
Cara melakukan lompat jauh gaya
jongkok dapat dirinci sebagai berikut :
a.
Tehnik
dasar awalan
Jarak awalan : 1) bisa
+ 30 m dari papan tumpu
2) bisa
+ 60 m dari papan tumpu
untuk
memperoleh jarak awalan bagi pemula, bisa dilakukan dengan langkah mundur ke
belakang.
1)
Berdiri
pada papan tumpu,
2)
Tarik
kaki kiri ke belakang sejauh mungkin, untuk tahap pertama bisa empat langkah,
kanan dan kiri
3)
Ambil
sikap melangkah dengan kaki kiri di depan
4)
Melangkah
ke depan, sehingga kaki kanan tepat menumpu papan tumpu
Setelah
dilakukan dengan tehnik di atas secara berulang – ulang maka kita bisa
melakukan awalan lompat jauh gaya jongkok yaitu lari cepat dari titik yang
telah dilatih tadi tanpa menambah langkah sampaio pada papan tolak / tumpu dan
melakukan tolakan
b.
Tehnik
tolakan
1)
Pada
saat menumpu badan lebih ditegakkan dari sikap lari (boleh dikatakan badan
condong ke belakang)
2)
Urutan
tumpuan telapak kaki :
-
tumit
-
telapak
kaki
-
ujung
kaki
3)
Dorongkan
kaki dengan menggunakan ujung kaki ke depan ke atas dibantu gerakan tangan
Posisi gerakan saat melakukan tolakan
c.
Sikap
badan di udara
1)
Kedua
kaki ditekuk
2)
Kedua
tangan di depan, disamping kepala
3)
Pada
saat akan mendarat kedua kaki lurus ke depan merapat, kedua tangan lurus ke
depan serta berat badan di bawa ke depan
d.
Sikap mendarat
1)
Mendarat
dengan kedua kaki agak merapat
2)
Berat
badan di bawa ke depan
3)
Lutut
ditekuk dalam posisi jongkok
4)
Tangan
di depan menyentuh bak lompat
5)
Pandangan
ke depan
2.
Peraturan perlombaan
a.
Gaya
– gaya lompat jauh
-
Gaya
jongkok (tuck style / sit down in the air)
-
Gaya
melayang / melenting (rang style / schenepper)
-
Gaya
jalan di udara (walking / running in the air)
b.
Lapangan
/ bak lompat
Ukuran :
-
Panjang
: 11 m
-
Lebar
: 2,75 m
Jarak balok tumpu
dengan bak lompat : 2 m
Lebar balok tumpu
: 1,22 m
Panjang awalan :
30 – 40 m
Lebar awalan : 2,22 m
RUBRIK
PENILAIAN
UNJUK
KERJA LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
ASPEK YANG DINILAI
|
KUALITAS GERAKAN
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Melakukan
awalan dengan metode CHEK MARK (agar tidak berubah langkah kaki)
|
|
|
|
|
|
2.
|
Menolak
satu kaki di papan tumpuan didahului dengan setengah bagian depan telapak
kaki tumpu
|
|
|
|
|
|
3.
|
Menekuk
lutut kaki tumpu serendah mungkin untuk mendapatkan gaya dorong
|
|
|
|
|
|
4.
|
Menolak
satu kaki di papan tumpuan dilanjutkan dengan ujung kaki tumpu
|
|
|
|
|
|
5.
|
Bentuk
gerakan jongkok pada saat di udara
|
|
|
|
|
|
6.
|
Mendarat
dengan menggunakan dua kaki secara bersamaan
|
|
|
|
|
|
7.
|
Teknik
meninggalkan bak lompat setelah pendaratan
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
||||
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 35
( 7 x 5 )
|
|
NILAI
AKHIR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK =
PACITAN,
...................................
GURU
MATA PELAJARAN
(...............................................)
B.
TOLAK PELURU AWALAN MENYAMPING
- Tolak peluru (Shot Put)
Yang dimaksud dengan peluru
adalah sebuah bola padat yang dari besi, baja atau kuningan dengan berat 6,25
kg – 7,25 kg untuk pria remaja dan dewasa, kemudian 3 kg – 4 kg untuk wanita remaja dan
dewasa. Dalam cabang atletik, tolak peluru termasuk dalam salah satu jenis
nomor lempar. Mengapa memakai istilah tolak, tidak lempar ? sebab peluru tidak
dilemparkan, akan tetapi ditolakkan atau didorong.
Lapangan
:
Keterangan :
- Garis tengah lingkaran =
2,135 m
- Panjang balok lempar = 1,22 m
- Tingginya = 10 cm
- Tebanya = 114 mm
- Lebar semua garis = 50 mm
Peralatan :
-
Peluru
a.
Konstruksi
Peluru harus dibuat
dari besi padat, kuningan atau logam lain, bentuk bundar bulat dan permukaannya
harus licin
b.
Ukuran
Berat Pria :
7,257 kg
Wanita : 4 kg
Diameter Pria :
minimum 110 mm
Maksimum 130 mm
Wanita : minimum 95 mm
Maksimum 110 mm
-
Meteran
gulungan (roll) meter) dari baja untuk mengukur jarak tolakan
-
Bendera
untuk memberi tanda pada bekas tolakan
- Teknik dalam Tolak Peluru
Agar dapat dicapai hasil
tolakan yang sejauh-jauhnya, teknik tolakan yang harus dikuasai oleh seorang
atlet tolak, antara lain :
1)
Cara
memegang peluru dan meletakannya pada bahu
2)
Sikap
badan pada waktu akan menolak
3)
Cara
menolakkan peluru
4)
Sikap
badan sesudah menolak peluru
Ad. 1 Cara memegang peluru dan meletakkannya pada
bahu
Peluru diletakkan di ujung
telapak tangan, jari-jari tangan terbuka, ibu jari dan jari kelingking menjaga
agar peluru tidak lepas. Setelah peluru dapat dipegang dengan baik, selanjutnya
peluru diletakkan pada bahu dan menempel pada leher. Sikut tangan yang memegang
peluru, diusahakan agak dibuka ke samping sedikit.
1. Pengenalan
Peluru
Pengenalan peluru dapat
dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut ini
a.
Pengenalan
peluru dengan cara memegang peluru
Maksud dan tujuannya adalah
untuk merasakan keadaan peluru, baik permukaannya maupun beratnya. Cara ini
dapat dilakukan dengan mengambil peluru dan memegangnya. Kemudian dengan sikap
berdiri letakkan peluru berpindah-pindah dari tangan kiri ke tangan kanan
(perhatikan gambar)
b.
Pengenalan
peluru dengan cara memegang peluru
Maksud dan tujuan cara ini
sama dengan memegang. Cara mengenal peluru dengan cara mengangkat adalah
memegang peluru dengan cara menggenggam, lalu mendorong ke atas bahu hingga
tangan lurus, dan turunkan kembali. Hal tersebut dilakukan berulang-ulang
secukupnya dan bergantian tangan kanan dan kiri (Perhatikan Gambar)
c.
Pengenalan
peluru dengan cara menggelindingkan di atas tanah.
Maksud dan tujuan cara ini
sama seperti cara a dan b. cara mengenal peluru dengan cara menggelindingkan di
atas tanah terlebih dahulu. Peluru diletakkan pada telapak tangan yang saling
berkaitan, dengan posisi kaki dibuka selebar bahu. Ayunkan peluru ke depan dan
belakang diikuti gerakan lutut mengeper
(Perhatikan gambar )
Sikap
telapak tangan
2. Cara
Memegang Peluru
Ada tiga macam cara memegang
peluru.
a.
Peluru
diletakkan di telapak tangan dan dipegang oleh jari-jari tangan (Perhatikan
gambar)
b.
Peluru
diletakkan di atas jari-jari telunjuk dan jari manis, sedang ibu jari dan jari
kelingking menahan peluru (perhatikan gambar)
c.
Peluru diletakkan di atas
jari-jari sedangkan ibu jari sebagai penahan (perhatikan gambar )
3. Cara
Meletakkan peluru pada bahu
Setelah peluru dipegang
dengan cara yang telah diuraikan di muka, letakkan peluru pada bahu dan
menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke
samping dan tangan yang satunya rileks di samping kiri badan
(Perhatikan gambar !)
4.
Sikap Awal Tolakan Gaya Menyamping
Sikap awal tolakan gaya
menyamping dengan cara berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan tangan
kanan memegang peluru. Bahu kiri menghadap arah lemparan. Bagi yang menolak
dengan tangan kanan berat badan tertumpu pada kaki kanan, sedangkan tangan kiri
rileks di depan dada (Perhatikan gambar)
5. Latihan
Tolak Peluru Dengan Awalan Menyamping
Dari sikap
menyamping, peluru diletakkan di atas bahu dan menempel leher. Tangan kanan
memegang peluru kaki kiri ditarik mendekati kaki kanan yang menyilang ke
belakang. Pandangan lurus ke arah lemparan. Kemudian, kaki dilangkahkan kembali
ke depan sejauh mungkin dengan sedikit terangkat ke atas, sehingga kaki
belakang bergeser ke depan. Bersamaan dengan kaki kiri menyentuh tanah,
pinggang diputar ke depan. Kemudian peluru ditolakkan ± 45°. Dengan demikian,
peluru lepas dari tangan setelah tangan yang menolak lurus. Sikap akhir dan
gerak ini adalah menggeser kaki yang berada di depan dengan yang di belakang
atau posisi kaki kiri diganti dengan kaki kanan ( Perhatikan Gambar).
6. Sikap
Badan Pada Waktu Menolak
Tolakan memakai tangan
kanan. Sikap badan yang harus diperhatikan :
a.
Sikap
badan menyampingi arah tolakan.
b.
Kaki
kiri di depan, kaki kanan di belakang.
c.
Kaki
kiri lurus, yang akan ditekuk atau dibengkokkan ke samping agak ke belakang.
d.
Berat
badan condongkan seluruhnya pada kaki kanan.
e.
Sikut
tangan kiri bengkokkan agak lemas berada di depan dada,untuk menjaga
keseimbangan.
7. Cara
Menolakkan Peluru
Pada waktu akan menolak,
pinggul didorong ke depan dan perut dibawa ke depan. Sikut tangan kiri
digerakkan ke samping belakang dan pandangan diarahkan ke depan atas disertai
dengan dada menghadap ke arah tolakan, dengan gerakan cepat tangan yang
memegang peluru ditolakkan dan dibantu dengan tolakan kaki kanan serta seluruh
badan. Pada waktu tangan kanan lurus, peluru dilepaskan.
8. Sikap
Badan Sesudah Menolak
Sesudah peluru ditolakkan
dan lepas dari tangan, secara cepat kaki kanan yang tadi dipakai untuk menolak,
mendarat dan menggantikan tempat kaki kiri, kaki kiri diangkat ke belakang
dengan lemas untuk menjaga keseimbangan agar badan tidak jatuh ke depan.
RUBRIK
PENILAIAN
UNJUK
KERJA TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING
ASPEK YANG DINILAI
|
KUALITAS GERAKAN
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Melakukan
pegangan pada peluru dengan meletakkan peluru di telapak tangan
|
|
|
|
|
|
2.
|
Meletakkan
peluru diantara dagu dan leher dengan posisi tangan membentuk sudut 900
di ketiak
|
|
|
|
|
|
3.
|
Melakukan
awalan dengans ektor lempar di samping badan
|
|
|
|
|
|
4.
|
Melakukan
awalan dengan mengayun – ayunkan kaki untuk persiapan gerakan menolak
|
|
|
|
|
|
5.
|
Melakukan
tolakan didahului dengan mengeser kaki tumpu
|
|
|
|
|
|
6.
|
Melakukan
tolakan dengan menekuk lutut serendah mungkin untuk mendapatkan gaya dorong
maksimal
|
|
|
|
|
|
7.
|
Menolak
peluru dengan cara mendorong dari belakang ke depan (bukan melempar)
|
|
|
|
|
|
8.
|
Melakukan
gerak lanjutan dengan memindahkan kaki tumpu di depan untuk menjaga
keseimbangan
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
||||
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 40
(8 x 5)
|
|
NILAI
AKHIR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK =
PACITAN,
...................................
GURU
MATA PELAJARAN
(...............................................)
BAB
4
|
KEBUGARAN JASMANI
Standar kompetensi : Mempraktikkan
latihan kebugaran jasmani dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi
Dasar : a.
Mempraktikkan jenis latihan untuk kelentukan dan keseimbangan serta nilai disiplin
dan tanggung jawab
b. Mempraktikkan
jenis latihan kecepatan dan kelincahan serta nilai disiplin dan tanggung
jawab
|
@RINGKASAN
MATERI
A. Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk
melakukan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih
memiliki cadangan tenaga untuk melaksanakan kegiatan yang lain.
Dalam rangka pembinaan kebugaran jasmani
pada pokoknya meliputi 10 komponen, ini menurut Larson dan Yacom. Kesepuluh
komponen itu, yaitu :
1. Resistensi
terhadap penyakit.
2. Kekuatan
daya tahan otot.
3. Daya
tahan jantung, peredaran darah, dan pernapasan.
4. Daya
otot.
5. Kelentukan
(fleksibilitas).
6. Kecepatan
7. Agility (kelincahan melakukan
perubahan arah).
8. Koordinasi.
9. Keseimbangan
10. Ketetapan.
Dengan mempertahankan ke –10 komponen
tersebut, maka semakin jelaslah bentuk latihan-latihan macam apakah yang harus
diterapkan melalui sarana keolahragaan.
Selain komponen-komponen di atas dalam
berolahraga kita harus memperhatikan beberapa aspek agar dapat mencapai tujuan
olah raga sebagai usaha pendidikan. Juga usaha kesehatan yang konstruktif yang
mencakup pula dalam rangka pelaksanaan aspek rekreasi.
Aspek-aspek itu antara lain :
1. Segi
organis
Bertujuan
untuk membina ketangkasan, pengenduran, kecepatan, tenaga otot, daya tahan,
gerak ritmis-dinamis dari seluruh tubuh, dan lain-lain.
2. Segi
teknis
Segi
teknis yang diterapkan ialah dalam membentuk berjalan, melompat, melempar,
memukul, mengangkat, memikul, mendorong, menari, dan berenang.
3. Segi
intelektual-taktis
Segi
intelektual-taktis mengarah kepada mengenal peraturan permainan, jalannya
permainan, maupun situasi yang berkaitan erat dengan peraturan dan jalannya
permainan, dan lain-lain.
4. Segi
perkembangan tabiat dan kepribadian
Segi
ini dapat dipupuk melalui latihan olahraga dengan memakai alat atau tidak
memakai alat.
5. Segi
kehidupan sosial
a. lawan
bertanding dalam perlombaan.
b. kemenangan
dan kekalahan dalam pertandingan.
c. Rasa
solidaritas dan sportivitas terhadap rekan-rekan olahragawan sejenis ataupun
yang tidak sejenis.
Beberapa cara
dalam melakukan Kebugaran Jasmani
1.
Kebugaran
Jasmani biasanya diawali dengan pemanasan atau warming up. Tujuan pemanasan adalah menaikkan suhu tubuh dan
mempersiapkan diri secara fisik dan mental sehingga dalam melakukan gerakan
terhindar dari cedera.
2.
Bentuk
latihan kebugaran jasmani, secara berturutan atau sistematis meliputi :
1.
latihan
pemasaran/warming up,
2.
latihan
inti/pokok, dan
3.
penenangan/warming down.
3.
Senam
termasuk salahsatu cabang olahraga yang penting untuk meningkatkan kesegaran
jasmani.
4.
Bentuk
latihan kelentukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani
a.
Latihan
kelenturan/fleksibilitas sendi-sendi yang bersifat statis, yaitu sebagai
berikut.
1)
Fleksibilitas
sendi leher
2)
Fleksibilitas sendi togok
3)
Fleksibilitas
sendi pinggang perut
4)
Fleksibilitas
sendi lutut dan pergelangan kaki
5)
Fleksibilitas
pergelangan kaki
6)
Fleksibilitas pergelangan
tangan
b.
Latihan
keseimbangan dalam berbagai sikap tubuh terdiri atas:
1)
sikap berdiri dengan satu
kaki 3) Sikap mengangkat kaki dari kayang, dan
2)
sikap
melayang 4) Sikap lilin
B. Bentuk latihan kelincahan
Banyak macam latihan untuk melatih
kelincahan , berikut hanyalah beberapa contoh yang diberikan yang selanjutnya
dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh
masing-masing individu sesuai dengan potensi yang dimilki dengan bimbingan bapak/ibu guru pengajar
1. Melompat lompat melewati bola
atau teman yang duduk dengan kaki diluruskan kedepan dengan bernagai variasi
gerakan mislanya melompat dengan kaki kanan, kaki kiri dan kedua kaki secara
bergantian.
2. Berlari melewati lingkaran yang dibuat sesuai dengan jumlah siswa dan
berkelompok.
3. Berlari zig zag melalui temannya yang
berbaris atau berkelompok
C. Bentuk latihan kecepatan
Banyak macam latihan untuk melatih kecepatan , berikut hanyalah beberapa
contoh yang diberikan yang selanjutnya dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai oleh masing-masing individu sesuai dengan potensi
yang dimilki dengan bimbingan bapak/ibu
guru pengajar
1. Latihan lari shultle run ( atau
lari bolak-balik ) dengan jarak yang telah ditentukan dari jarak yang pendek
kemudian diperpanjang dengan modifikasi bermain dengan temannya sehingga terasa
tidak membosankan.
2. Lari estafet dengan berpasangan dengan menggunakan teknik bermain
RUBRIK
PENILAIAN
UNJUK
KERJA TEKNIK DASAR DALAM KEBUGARAN JASMANI
ASPEK YANG DINILAI
|
KUALITAS GERAKAN
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
PADA AKTIVITAS KELENTUKAN :
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Sikap
badan saat melakukan gerak kelentukan pinggang
|
|
|
|
|
|
2.
|
Sikap
badan saat melakukan gerak kelentukan punggung
|
|
|
|
|
|
3.
|
Sikap
badan saat melakukan gerak kelentukan lutut
|
|
|
|
|
|
4.
|
Sikap
badan saat melakukan gerak kelentukan leher
|
|
|
|
|
|
5.
|
Sikap
badan saat melakukan gerak kelentukan lengan
|
|
|
|
|
|
POLA
AKTIVITAS KESEIMBANGAN
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Sikap
badan berdiri pada satu kaki
|
|
|
|
|
|
2.
|
Sikap
badan saat berjalan pada garis lurus sambil berjalan jinjit
|
|
|
|
|
|
POLA
AKTIVITAS KELINCAHAN
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Sikap
badan saat melewati / melompat bangku senam
|
|
|
|
|
|
2.
|
Sikap
badan saat berlari melewati lingkaran / ban
|
|
|
|
|
|
POLA
AKTIVITAS KECEPATAN
:
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Sikap
badan saat lari sutle – run
|
|
|
|
|
|
2.
|
Sikap
badan saat lari estafet
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
||||
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 55
(11x5)
|
|
NILAI
AKHIR KEBUGARAN JASMANI =
PACITAN,
...................................
GURU
MATA PELAJARAN
(...............................................)
BAB
5
|
UJI DIRI
( SENAM LANTAI )
Standar
kompetensi : Mempraktikkan teknik dasar senam lantai
dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi
Dasar : a. Mermpraktikkan teknik
dasar gerak guling depan serta uilai kedisiplinan, keberanian,
tangung jawab.
b. Mermpraktikkan
teknik dasar gerak guling belakang serta uilai kedisiplinan, keberanian,
tangung jawab.
|
Sejarah Singkat
Senam adalah dari kata gymnastic (dari bahasa Yunani Kuno). Sedangkan gymnastic sendiri berasal dari kata
“gymnas” yang artinya telanjang. Zaman dulu di dalam latihan
dilakukan dengan badan telanjang. Kegiatan senam sudah dilakukan sejak 100
tahun sebelum masehi sampai pada tahun 1723, dan sejak itu senam dimasukkan ke
dalam olahraga pendidikan di sekolah. Pada tahun 1908 olahraga senam mulai
dicantumkan dalam acara yang dipertandingkan pada pesta Olympiade IV di London
(Inggris).
Organisasi senam sedunia disebut FIG (Federation Internasional de
Gymnastic). Olahraga senam
masuk di Indonesia bersamaan dengan datangnya tentara Jepang. Induk organisasi
senam Indonesia disebut PERSANI (Persatuan Senam Seluruh Indonesia).
a.
Sistem
Senam
Senam dibedakan menjadi 4 macam menurut dasar sistem yang dipergunakan :
·
Sistem
Jerman (Senam Jerman)
·
Sistem
Swedia (Senam Swedia)
·
Sistem
Denmark (Senam Denmark)
·
Sistem
Austria (Senam Austria)
b.
Pembagian
Senam
Senam dengan pelaksanaan geraknya, senam dibagi 2
yaitu :
·
Senam
tanpa alat
·
Senam
dengan alat/perkakas
A.
GULING DEPAN (ROLL DEPAN)
Gerakan :
1. Jongkok kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
2. Luruskan kedua kaki, siku tangan ditekuk, kepala dilipat
sampai dagu menyentuh dada.
3. Mengguling badan dengan urutan : pundak, punggung,
pinggang, dan panggul bagian belakang.
4. Kedua tangan melepaskan tumpuan, kedua kaki cepat dilipat
hingga tumit rapat paha dan kedua tangan memeluk lutut/kaki.
5.
Kembali pada posisi jongkok, dengan
kedua tangan lurus ke depan sejajar bahu.
B.
GULING KE BELAKANG/ROLL BELAKANG
Gerakan :
1. Ambil awalan jongkok.
2. Rebahkan badan ke belakang, kedua tangan di atas bahu
samping kepala.
3. Pantat di jatuhkan dekat dengan tumit.
4. Rebahkan badan dengan kecepatan yang cukup.
5. Kedua tangan menumpu dengan kuat dan kedua kaki didorong
ke belakang dengan kuat.
6. Mendarat dengan kedua tangan terbuka.
7. Luruskan kedua tangan dan angkat badan untuk berdiri.
Setelah awalan jongkok dikuasai, kemudian melakukan roll
belakang dengan sikap awal berdiri, gerakan sama dengan roll belakang sikap
awal jongkok.
Awalan
jongkok
Awalan berdiri
RUBRIK
PENILAIAN
UNJUK
KERJA TEKNIK DASAR DALAM SENAM DASAR
ASPEK YANG DINILAI
|
KUALITAS GERAKAN
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
PADA AKTIVITAS BERTUMPU PADA TANGAN :
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Tumpuan
posisi tangan di samping sejajar telinga
|
|
|
|
|
|
2.
|
Kedua
kaki lurus diangkat lurus di atas kepala
|
|
|
|
|
|
PADA
AKTIVITAS BERTUMPU PADA TANGAN DALAM POSISI BERDIRI
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Kedua
tangan di atas, diayunkan kesamping paha, badan membungkuk, pantat mendarat
dengan kaki lurus angkat kedua kaki bersama – sama dengan kedua tangan di
samping telinga.
|
|
|
|
|
|
PADA
AKTIVITAS GULING KE BELAKANG DALAM POSISI TELENTANG :
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Kedua
tangan di samping telinga tungkai lurus ke atas kepala saat mengguling
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
||||
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 20
(4 x 5)
|
|
NILAI
AKHIR KEBUGARAN JASMANI =
PACITAN,
...................................
GURU
MATA PELAJARAN
(...............................................)
BAB
6
|
SENAM IRAMA
TANPA ALAT
Standar
Kompetensi : Mempraktikkan senam irama tanpa alat dan nilai-nilai yang terkandung
didalamnya
Kompetensi Dasar : a. Mempraktikkan teknik dasar senam irama tanpa alat gerak mengayun dua
lengan mengikuti irama, serta nilai disiplin,estetika,toleransi dan
keluwesan
b. Mempraktikkan teknik dasar senam irama tanpa alat dengan melangkah
dan mengayun kaki , serta nilai disiplin,estetika,toleransi dan keluwesan
|
@RINGKASAN
MATERI
SENAM IRAMA
Senam irama adalah senam yang dilakukan dengan irama
atau senam yang gerakannya mengikuti irama atau ritme. Yang penekanannya pada
senam ini terletak pada :
-
Irama misalnya 2/3,
3/4 atau 4/4
-
Fleksibelitas 9
kelentukan tubuh yang diperoleh dari latihan yang secara rutin
Kontinuitas atau kesinambungan gerak yang tak terputus
Jenis – jenis latihan yang memerlukan latiuhan secara
rutin adalah :
1. Langkah
Macam – macam langkah
-
Langkah biasa
(leepreng)
-
Langkah rapat
(bijtrekpas)
-
Langkah keseimbangan
(blanspas)
-
Langkah depan
(galeppas)
-
Langkah tiga
(wallpas)
-
Langkah silang (kruispas)
-
Langkah lingkar
(huppelpas)
-
Langkah pantul
(keatpas)
-
Langkah putar silang
atau draipas dan masih banyak langkah yang lain
2. Loncat
Macam – macam loncat
-
Loncat biasa
(leepreng)
-
Loncat rapat
(bijtrekpas)
-
Loncat depan
(galepspreng)
-
Loncat silang
(kruisspreng)
-
Loncat Samping
(Zijspreng)
-
Loncat ganti (waissel
spreng)
-
Loncat lingkar
(huppel spreng)
-
Loncat Pantul
(Keatspreng)
-
Loncat ayun
(swingingspreng)
-
Loncat putar silang
(draispreng)
-
Loncar sepak
(schitenspreng)
LATIHAN TUBUH DENGAN SIKAP BERDIRI
A. Sikap Permulaan tegak langkah kaki kiri kedua lengan
lurus ke depan
Bilangan “1” ayun lengan ke belakang. Bilangan ‘2”
ayun kembali kedepan. Bilangan “3” dan “4” putar kedua lengan melalui bawah di
samping badan. Bilangan “5”, “6”, “7”, “8”, latihan yang sama dengan arah
kebalikan. Ingat, lutut selalu ngeper.
B. Sikap permukaan anjurkaki kiri, ke samping kiri kedua
lengan rentangkan
Bilangan “1” ayun kedua lengan silang dimuka badan.
Bilangan “2” ayun lengan kembali. Bilangan “3” ayun kedua lengan silang di
belakang badan. Bilangan “4” ayun lengan kembali. Ingat pindahkan berat badan.
Bilangan “5”. “6” ulang “1”, “2” bilangan “7”, “8” ulang “3”, “4”.
C. Sikap permulaan tegak langkah kaki kiri, kedua lengan
disamping badan
Bilangan “1” langkahkan kaki kiri ke depan, ayun kedua
lengan lurus ke atas. Bilangan “2” pindahkan berat badan ke belakang, sambil
membungkukkan badan di muka, ujung tangan ke ujung kaki, pandangan keperut.
Bilangan “3” tegak kembali. Bilangan “4” kaki kiri rapatkan dan kedua lengan
kembali kesikap semula. Bilangan “5”, “6”, “7”, “8” latihan yang sama ganti
kaki. Ingat : waktu melangkan loncatan (unitval) ke depan. Irama 4/4 atau 2/4 –
3/4
D. Sikap Permulaan tegak anjur kaki kiri kedua lengan ke
samping kanan
Bilangan “1” dan “2” putar kedua lengan di muka badan
satu setengah lingkaran berakhir pada bilangan “2” di sebelah kiri dan kaki
kanan angkat lurus ke samping bilangan “3” dan “4” putar kembali kea rah
kebalikkan. Irama 4/4
Disini ditampilkan sebuah rangkaian yang pendek dan
sederhana
- Mulai dengan sebuah sikap awal, lalu keposisi berlutut dilanjutkan dengan berguling pada perut kemudian duduk sambil berputar
- Bangun, berdiri lakukanm putaran badan setengah lingkaran dan lakukan lari dua langkah ke depan dilanjutkan dengan split lepas
- LAngkah ke depan dan tiga kali putaran badan ayunan satu tungkaiu ke belakang dilanjutkan membuat sikap setimbang
- langkah ke depan dilanjutkan badan merunduk (body wave) lalu lentingkan ke belakang
- Lakukan dua langkah lari dengan waltz steps dan cat leap ke depan
- langkah ke depan dan lakukan arabesque hop lalu kaki ayunkan ke depan
- melangkah ke depan, langkahkan kaki bersama – sama (kedua kaki rapat) dan lakukan sebuah loncatan “rsa” dari tolakan kedua kaki dengan mendarat satu kaki
- badan berputar kemudian badan dilentingkan ke belakang
- melangkah ke depan dan melangkah lagi lakukan bouble pirouette.
A.
BENTUK LATIHAN SENAM IRAMA
Pada pertemuan kali ini kita akan melakukan gerakan
kombinasi antara gerakan tangan, gerakan kaki dengan gerakan tubuh. Ada 2 faktor untuk
melakukan gerakan / latihan senam irama yaitu :
1. Gerakan tanpa alat
2. Gerakan dengan alat
Agar jelas marilah kita bahas satu persatu gerakan tersebut :
- Bentuk Latihan tanpa alat
a. Latihan Pertama
Sikap
awal : Berdiri tegak kaki kangkang, tangan direntangkan berat badan
atas kaki kanan, dan ujung jari kaki kiri menyentuh ubin / lantai
Pelaksanaan
geraknya
Pada
hitungan 1 : Tangan kanan diayun kea rah ujung jari tangan kiri sesuai dengan
irama lagu
2 : Tangan
kanan diayun kembali ke kanan
3 : Tangan
kanan diayun ke ujung kaki tangan kiri lagi
4 : - Ujung jari kaki sebagai sumber (angkattumit
diputar melingkar ke kanan di tempat dan kaki kanan diangkat sedikit diteruskan
melingkar ke kanan
- Tangan kanan melingkar kecil di muka dada
dan diayun ke samping kanan
- Dengan demikian, maka badan akan membalik/
memutar 180 derajat
Pada
hitungan 5,6,7,8 : Gerakan
dilakukan seperti gerakan pada hitungan 1,2,3 dan 4 dan kemudian dilanjutkanb
lagi dengan dimulai dengan hitungan 1 – 8 tetapi dengan permulaan dengan tangan
kiri
Sikap
Akhir : Kembali pada sikap awal
b. Latihan Kedua
Sikap awal : Berdiri kangkang berat badan atas kaki
kanan, ujung jari kiri cukup menyentuh ubin / lantai dan kedua tangan lurus
kesamping kanan
: Pandangan kea rah samping kanan
Pada hitungan 1 : Kedua tangan diayunkan kearah samping kiri
sesuai dengan irama
2 : Kedua
tangan diayunkan kembali kearah samping kanan
3 : Ujung
jari kaki kiri sebagai sumbu diputar di tempat kearah kanan, kaki kanan
diangkat sedikit dan berputar melingkar ke arah kanan
4 : Dengan
demikian badan akan membalik / berputar 180 derajat
Pada hitungan
5,6,7 dan 8 : Dilakukan seperti gerakan hitungan 1,2,3 dan
4 gerakan diawali dengan hitungan 1 – 8 dari arah kiri
Sikap akhir : kembali ke sikap awal
Yang perlu diperhatikan dalam latihan tanpa alat ini adalah …
-
Pada Tiap – tiap
hitungan berat badan berpindah pada kaki yang lain
-
Pandangan selalui
mengikuti arah tangan
-
Dalam melakukan
gerakan tidak boleh putus – putus, karena merupakan satu rangkaian gerak
-
Dan semua gerakan
mengikuti irama lagu
-
Biasanya menggunakan
hitungan 4/4 atau juga 3/4
- Bentuk Latihan dengan alat
Tujuan dari penggunaan alat ini adalah agar tidak
membosankan atau gerakannya menjadi menarik dan menghindari kejemuan
a. Dengan alat simpai
Sikap awal : - Berdiri
kangkang, berat badan pada kaki kanan dn ujung kaki kiri cukup menyentuh ubin /
lantai
Pelaksanaan gerakknya
Pada hitungan 1-4 : - Simpai
diayunkan melingkar ke arah samping kiri hingga 4 kali hitungan sesuai dengan
irama lagu
-
Bersamaan dengan
ayunan simpai, kaki kanan ditarik di depan kaki kiri dan kaki kiri melangkah ke
kiri
-
Pada hitungan 4 kedua
tangan yang memegang simpai berada di sebelah kiri
-
Pada saat berat badan
pada kaki kiri ujung kaki kanan cukup menyentuh ubin / lantai
-
Pandangan kea rah
tangan yang memegang simpai
Pada hitungan 5 – 8 - Gerakannya sama dengan gerakan pada hitungan
1- 4 dan pada hitungan ke 8 berat badan pindah ke kaki kiri
Sikap akhir : Kembali sikap awal
Catatan : Setiap satu hitungan simpai diayun / diputar
1 lingkaran
b. Dengan alat gada
Sikap awal : - Berdiri
tegak, berat badan pada kaki kanan, sedangkan kaki kiri setengah langkah di
belakang kaki kanan dan hanya ujung sepatu yang menyentuh ubin / lantai
- Kedua tangan lurus ke depan, sedangkan tangan
kanan memegang gada
Pelaksanaan geraknya
Pada hitungan 1 : Bersama
– sama, kedua tangan diayun ke belakang dan kaki kiri berada setengah langkah
maju ke depan sesuai dengan irama lagu
2 : Kedua
tangan diayunkan kembali ke depan dan kaki kanan setengah langkah maju ke depan
3 : Gerakannya
sama dengan hitungan 1
4 : Gerakannya
sama dengan hitungan 2, tetapi pada hitungan ke 4 gada dipindahkan ke tangan
kiri
5-8 : - Gerakannya sama dengan hitungan 1-4 tetapi
dikerjakan dengan langkah mundur
- dan pada hitungan 8 gada dipindahkan pada
tangan kanan
Sikap akhir : Kembali pada sikap awal
Yang perlu diperhatikan pada gerakan ini :
- Pada saat gerakan kaki melangkah diikuti dengan gerakan mengoper
- pandangan selalu mengikuti tangan yang memegang gada
- dapat dilakukan dengan berbagai variasi gerakan dan ayunan tangan dan juga dapat memakai alat yang berbeda – beda.
RUBRIK PENILAIAN
KINERJA TEKNIK
DASAR DALAM SENAM IRAMA
ASPEK YANG DINILAI
|
KUALITAS GERAKAN
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
PADA AKTIVITAS
ASPEK MENGAYUN DUA LENGAN DEPAN BELAKANG
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Ayunan dua lengan depan belakang
|
|
|
|
|
|
2.
|
Ayunan dua lengan depan belakang
sesuai irama
|
|
|
|
|
|
PADA AKTIFITAS GERAK AYUNAN DUA
LENGAN KESAMPING :
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Ayunan dua lengan kesamping
|
|
|
|
|
|
2.
|
Ayunan dua lengan kesamping sesuai
irama
|
|
|
|
|
|
PADA AKTIVITAS GERAK AYUNAN DUA
LENGAN KESAMPING DIIKUTI BERAT BADAN DIPINDAHKAN :
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Ayunan kesamping diikuti berat badan
dipindahkan
|
|
|
|
|
|
2.
|
Ayunan kesamping diikuti berat badan
dipindahkan sesuai irama
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
||||
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 30
(6 x 5)
|
|
RUBRIK
PENILAIAN
KINERJA
TEKNIK DASAR DALAM SENAM IRAMA
ASPEK YANG DINILAI
|
KUALITAS GERAKAN
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
PADA AKTIFITAS LANGKAH BIASA AYUNAN SATU LENGAN KEDEPAN
BELAKANG :
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Gerakan
melangkah ke depan diikuti ayunan lengan yang benar (antara kaki dan lengan
yang tidak terjadi kesamaan : kaki kiri ke depan lengan kanan yang ke depan
dan sebaliknya)
|
|
|
|
|
|
2.
|
Togok
badan tegak lurus dan pandangan ke depan
|
|
|
|
|
|
PADA
AKTIFITAS LANGKAH MAJU MUNDUR AYUNAN DAN PUTARAN DUA LENGAN
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Kedua
kaki rapat dan kedua lengan lurus di depan dada
|
|
|
|
|
|
2.
|
Tumpuan
kedua kaki setelah melangkah dan gerakan putaran lengan 3600 ke
depan dan ke belakang
|
|
|
|
|
|
PADA
AKTIFITAS LANGKAH KESAMPING KIRI DAN KANAN DENGAN AYUNAN DAN PUTARAN DUA
LENGAN
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Sikap
awal kaki rapat kedua lengan disamping badan
|
|
|
|
|
|
2.
|
Pada
saat melangkahkan kaki kesamping diikuti gerakan mengayun kedua lengan kearah
samping dengan putaran 3600 kesamping kiri dan kanan
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
||||
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 30
(6 x 5)
|
|
NILAI PSIKOMOTOR
PACITAN, ...................................
GURU
MATA PELAJARAN
(...............................................)
BAB
7
|
BUDAYA HIDUP
SEHAT
Standar
Kompetensi : Menerapkan budaya hidup sehat
Kompetensi
Dasar : a. Melakukan identifikasi berbagai penyakit tidak menular
b.
Melakukan identifikasi cara menghindari penyakit tidak menular
|
RINGKASAN MATERI
A.
PENYAKIT TIDAK MENULAR
1.Gangguan Gizi akibat kekurangan Zat
Besi (Anemia Gizi)
Yang dimaksud dengan
anemia adalah rendahnya kadar haemoglobin dalam darah (HB nya rendah) penyakit
ini banyak diderita wanita hamil dan anak-anak usia dibawah 3 tahun.
Anemia Gizi ada 2 macam yaitu:
1.
Anemia hipokromik mikrositik, yaitu
anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.
2.
Anemia megalo blastik, yaitu anemia
yang disebabkan oleh kekurangan asam folat dan vitamin B12
Gejala-gejalanya
:
-
Bagian dalam kelopak mata berwarna
pucat.
-
Muka berwarna pucat.
Pencegahan :
-
Banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi misalnya sayur sayuran dan asamfolat misalnya daging,hati
dll.
-
Pemberian zat besi dalam bentuk tablet
kepada wanita hamil terutama dalam masa 3 bulan menjelang kelahiran.
2.Gangguan gizi akibat
kekurangan Yodium(gondok Endemik)
Penyakit ini dapat
terjadi pada semua umur.bahkan seorang ibu yang menderita gondok akan
melahirkan bayi yang juga menderita kekurangan yodium.
Pencegahan :
-
Pemberian garam beryodium
-
Pemberian suntikan larutan yodium yang
dilakukan kedalam alat (intramuskuler) yang dapat dilakukan setiap 5tahun
sekali pada kelompok umur :
-
0 – 20 tahun untuk pria
-
0 – 45 tahun untuk wanita
B.
Cara menghindari penyakit tidak
Menular
1. IMUNISASI
a.
Vaksin BCG digunakan untuk mencegah
penyakit TBC
b.
Vaksin campak untuk mencegah penyakit
campak
c.
Vaksin DVI, mencegah penyakit
difteri/tetanus.
d.
Vaksin Polio, mencegah kelumpuhan.
Dalam kehidupan sehari-hari sering
kita jumpai beragam jenis penyakit, diantara penyakit tersebut ada yang menular
dan ada yang tidak menular. Berikut ini akan kita bahas sebagian jenis penyakit
menular yang sering kita jumpai .
Penyakit menular dapat menular melalui
bermacam-macam cara antara lain masuknya
melalui makanan , minuman dan benda-benda lain serta bersinggungan langsung terhadap penderita contohnya
:
Jenis-jenis penyakit menular dapat
kita bedakan menjadi 3 bagian menurut kejadiannya antara lain :
1.
Penyakit
kulit
2.
Saluran
pencernaan
3.
Penyakit
saluran pernafasan
1. Penyakit kulit
a. Kudis ( scabies )
Penyebab penyakit ini adalah sejenis
parasit yang disebut sarcoptes scabies, penyakit ini menular secara langsung
yaitu bersinggungan dengan penderita dan dapat juga secara tidak langsung
melalui alat-alat seperti : pakaian, handuk, tempat tidur dsb.
Gejala-gejala utama adalah gatal-gatal
pada tempat tertentu seperti : sela-sela jari, pergelangan tangan, siku,
ketiak, daerah lipatan paha.
b. Lepra (kusta)
Penyakit ini disebabkan
oleh mikrobakterium lepra menular melalui kontak langsung dengan penderita
dalam waktu cukup lama dan berulang-ulang.
Gejala-gejala mula-mula
terjadi penebalan kulit yang berubah menjadi bercak-bercak putih dan kurang
rasa sakit atau bahkan hilang rasa sakit bila dicubit atau ditusuk dan juga
tidak gatal.
c. Panu
Penyakit panu
disebabkan oleh sejenis jamur yang dapat menular yang dapat menular secara
langsung atau tidak langsung dengan penderita.
Gejala utamanya adalah bercak
putih tak terbatas bersisik halus dan meluas ke seluruh tubuh, terasa gatal
bila terkena keringat..
2. Penyakit
saluran pencernakan
a. Thypus
Penyakit ini disebabkan
bakteri jenis salmonella byphi yang inkubasi 10 – 14 hari, gejala-gejalanya
badan lesu, sakit kepala, lidah kotor, rasa mual disertai rasa sakit otot, pada
minggu ke II panas terus meninggi, kesadaran menurun disertai mengigau, minggu
ke III terjadi pendaharan di usus, dan lubang-lubang usus
b. Cholera
Penyebab penyakit ini
adalah vibrio cholera atau vibrio Eltor, masa inkubasi sangat cepat terutama
Eltor dari beberapa jam samap 15 hari, gejala-gejala utamanya adalah badan
lesu, panas naik, sakit kepala, otot terasa sakit buang air besar encer dan
seringdi sertai dengan muntah-muntah
c. Disentri
Penyebab penyakit ini
basil yang disebut disentri basiller dan penyakit yang disebabkan oleh amuba
disebut disentri amuba,
1.
Disentri
basiler gejalanya berak 10-20 kali disertai lendir dan berdarah dan suhu
meninggi
2.
Disentri
amuba masa inkubasi antara 14 – 20 hari, gejala sering buang air besar 5-10
kali, kotoran mengandung darah dan lender, suhu meninggi
3.
Penyakit saluran pernafasan.
a.
TBC ( tuberculosa )
Penyebab TBC adalah
sejenis basil yang disebut basil tuberculosa, yang terdiri 2 macam basil yaitu
TBC manusia ( Tipe humanus ) dan TBC sapi ( tipe bovinus ). Tipe bovines selain
menyerang sapi dapat menyerang manusia melalui susu sapi yang tidak memnuhi
syarat kesehatan. TBC dapat menyerang organ tubuh seperti paru-paru, tulang,
ginjal, usus dan kelenjar lhympa.
Gejala-gejalanya
penderita pucat, berat badan turun terus menerus sering berkeringat ,
batuk-batuk disertai suhu badan naik.
b. Influenza
Penyebab influenza
adalah virus influenza , masa inkubasinya 12-15 hari , gejala-gejalanya
penderita mendapat serangan demam muka terasa nyeri, tulang-tulang terasa
pegal, hidung beringus dari encer menjadi kental, tenggorakan sakit dan
mual-mual.
Penularan melalui udara
, titik ludah pada waktu penderita berbicara, bersin dan batuk
B.
Pencegahan penyakit menular
1. Cara
pencegahan untuk penyakit kulit dengan menjaga kebersihan pribadi dan
kebersihan lingkungan serta mencegah kontak langsung maupun tidak langsung
dengan penderita.
2. Cara pencegahan untuk penyakit saluran
pencernaan dengan menjaga kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan terutama
masalah makanan dan minuman serta mencegah kontak langsung maupun tidak
langsung dengan penderita.
3. Cara pencegahan untuk penyakit saluran
pernafasan dengan menjaga kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan serta
mencegah kontak langsung maupun tidak langsung dengan penderita.
RUBRIK
PENILAIAN
PERILAKU
AKTIFITAS HIDUP SEHAT
PERILAKU YANG DIHARAPKAN
|
CEK (Ö)
|
|
1.
2.
3.
4.
|
Berpakaian
bersih dan rapi
Berbadan
sehat
Membuang
sampah tidak sembarang tempat
Menjaga
kebersihan pribadi (kuku, rambut, gigi dan telinga)
|
|
|
JUMLAH
|
|
JUMLAH SKOR
MAKSIMAL : 4
|
|
RUBRIK
PENILAIAN
PEMAHAMAN
KONSEP POLA HIDUP SEHAT
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN
|
KUALITAS GERAKAN
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Sebutkan
macam – macam penyakit menular
|
|
|
|
|
2.
|
Sebutkan
penyebab penyakit menular
|
|
|
|
|
3.
|
Sebutkan
gejala penyakit menular
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|||
JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 12
|
|
MENGETAHUI PACITAN,
...................................
KEPALA SEKOLAH GURU
MATA PELAJARAN
(...........................................) (...............................................)
DAFTAR
PUSTAKA
Drs. H. AIP Syarifudin,
M.Pd. Pendidikan Jasmani Kesehatan. Penerbit: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta 1997.
Akros Abidin, Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan, Penerbit: Erlangga 2003.
Drs. Puji, Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan, PT. Intan Pariwara, 1996.
Drs. Muhajir, M.Ed, Teori
dan Praktek Pendidikan Jasmani, Yudistira 2003.
Roji, Pendidikan
Jasmani, Penerbit Erlangga, Jakarta 2004.
Drs. Wahyu Sulistyo, Materi
Pokok Pendidikan Permainan Kecil, Penerbit: Universitas Terbuka,
Depdikbud Jakarta. 1993..
No comments:
Post a Comment