Total Pageviews

Saturday, October 29, 2011

RANGKUMAN MATERI PENJASKESREK



Kata Pengantar


Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, hanya dengan ridho Nya LKS PENJASORKES SMP ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dengan lancar.

Lembar Kegiatan Siswa ( LKS ) Penjasorkes untuk siswa SMP Semester 2 ini  disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Dengan lembar kegiatan Siswa ini diharapkan siswa dapat menguasai suatu pokok bahasan.Sedangkan rubrik penilaian dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi diri.

Ucapan terima kasih  kami sampaikan kepada yth :
1.    Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
2.    MKKS SMP Kabupaten Pacitan
3.    Pembina MGMP Penjasorkes
4.    Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
Yang telah membantu terselesaikannya penyusunan LKS ini.



Tentu saja LKS ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan edisi mendatang.

Mudah-mudahan  LKS ini bermanfaat dan mohon maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan ini, semoga LKS ini dapat membanu siswa dalam penguasaan materi


TIM PENYUSUN
1.    IMAM SUROSO, S.Pd
2.    KAJUD, S.Pd
3.    IRFAN HIDAYAT, S.Pd
4.    GUNARJO, S.Pd
EDITOR
HERI PRAPTONO, S.Pd




Daftar isi


1.     Kata pengantar                                                                                                     i
2.     Daftar isi                                                                                                              ii
3.     BAB I
              A. Sepak Bola                                                                                               1
              B. Bola Voli                                                                                                   7
              C. Bola Basket                                                                                            13  
4.     BAB II  Sepak Takraw                                                                                      19
5.     BAB III   Atletik 
              A.  Lari 50 meter                                                                                         23
              B.  Lompat Jauh gaya Jongkok                                                                 29
6.     BAB IV.  Kebugaran Jasmani
              A.  Latihan dan Kekuatan Daya Tahan Otot                                              34
              B.  Latihan Kebugaran Jasmani untuk daya tahan
                    jantung dan paru-paru                                                                           39
7.     BAB V. Senam Dasar
                    A.  Latihan keseimbangan bertumpu pada kaki                                   42
                    B.  Latihan keseimbangan bertumpu selain kaki                                  43
8.     BAB VI   Senam Irama
                    A.  Gerak langkah kaki senam irama                                                   47
                    B.  Teknik dasar ayunan lengan                                                           49
9.     BAB VII  Perkemahan dan dasar-dasar penyelamatan                                   54
  10.     BAB VIII Menerapkan budaya hidup sehat                                                      60



BAB
1
PERMAINAN BOLA BESAR
(SEPAK BOLA, BOLAVOLI, BOLA BASKET)



Standar Kompetensi    :  Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar        :  Mempraktekkan variasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar, serta nilai kerjasama , toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan
 








RINGKASAN MATERI



A. SEPAK BOLA

Indikator :
F Menendang
F Menggiring
F Menahan bola dengan menggunakan kaki bagian dalam serta menahan dengan telapak kaki
F Bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi

Dalam permainan sepak bola yang sebenarnya, dilakukan pada lapangan empat persegi panjang dengan ukuran sebagai berikut :
·         Panjang garis samping                            :     100 – 110 m
·         Lebar lapangan                                          :     64 – 75 m
·         Daerah gawang                                         :     18,32 – 5,5 m
·         Daerah hukuman                                      :     40,39 – 16,5 m
·         Jari – jari lingkaran tengah                      :     9,15 m
·         Jarak titik tendangan hukuman
Pinalti dari gawang                                   :     11 m

Untuk dapat bermain diperlukan sebuah gawang dengan ukuran :
·         Tinggi gawang   :     2,44 m
·         Lebar gawang    :     7,32 m
















1.    TEKNIK DASAR MENENDANG BOLA

a.    Menendang dengan kaki bagian dalam
·         Diawali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan
·         Letakan kaki tumpu di samping bola dengan sikap luitut agak tertekuk dan bahu menghadap gerakan
·         Sikap kedua lengan disamping badan agak terentang
·         Pergelangan kaki yang akan digunakan menendang diputar keluar dan dikunci.
·         Pandangan terpusat pada bola.
·         Tarik kaki yang akan digunakan menendang ke belakang lalu ayun ke depan ke arah bola
·         Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah – tengah bola
·         Pindahkan berat badan ke depan mengikuti arah gerakan
Model Peraga : Menendang bola dengan kaki dalam
 










b.    Menendang bola dengan kaki bagian luar
·         Diawali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan bola
·         Letakkan kaki tumpu di samping bola
·         Sikap kedua lengan disamping badan agak terentang
·         Pergelangan kaki yang akan digunakan menendang diputar ke dalam dan dikunci
·         Pandangan terpusat pada bola
·         Tarik kaki yang akan digunakan untuk menendang ke belakang lalu ayunkan ke depan ke arah bola bersamaan kaki diputar ke arah dalam
·         Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah – tengah bola
·         Pindahkan berat badan ke depan.
Model Peraga : Menendang Bola dengan kaki bagian luar
 













2.    TEHNIK DASAR MENGHENTIKAN BOLA
a.    Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam
·         Diawali dengan sikap menghadap arah datangnya bola dan pusatkan pandangan ke arah gerakan bola
·         Putar pergelangan kaki yang akan digunakan untuk menekan bola ke arah luar dan dikunci.
·         Julurkan kaki yang akan digunakan untuk menahan bola ke arah datangnya bola
·         Tarik kembali ke belakang mengikuti arah gerakan bola saat bola mengenai kaki bagian dalam, hingga gerak bola tertahan dan berhenti di depan badan.










3.    TEHNIK DASAR MENGGIRING BOLA

a.    Menggiring bola dengan kaki bagian dalam
·         Diawali sikap berdiri menghadap arah gerakan, pandangan ke depan
·         Sikap kedua lengan di samping badan agak merentang
·         Pergelangan kaki diputar ke luar dan dikunci
·         Dorong bola dengan kaki bagian dalam ke arah depan dengan posisi kaki agak terangkat dari tanah dan berat badan dibawa ke depan.
·         Tumpuan berat badan berada pada kaki yang tidak digunakan untuk menggiring bola.









b.    Menggiring bola dengan kaki bagian luar
·         Diawali sikap berdiri menghadap arah gerakan, pandangan ke depan
·         Sikap kedua lengan di samping badan agak terentang
·         Pergelangan kaki diputar ke dalam dan dikunci
·         Dorong bola dengan kaki bagian luar ke arah depan dengan posisi kaki agak terangkat dari tanah








        4.    Bermain dengan peraturan dan ukuran lapangan yang dimodifikasi, disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi dari masing-masing sekolah, dengan tujuan semua siswa dapat terpenuhi kebutuhan akan gerak yang berhubungan dengan sepak bola.   



















RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEHNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA

ASPEK YANG DINILAI
KUALITAS GERAKAN
1
2
3
4
5
1.
Sumber gerakan menendang / mengumpan dari pangkal paha, bentuk gerakan mengayun kaki ke depan arah bola





2.
Menendang / mengumpan menggunakan kaki bagian dalam posisi pergelangan kaki di putar ke luar





3.
Menendang / mengumpan menggunakan kaki bagian luar, posisi pergelangan kaki di putar ke dalam





4.
Menendang / mengumpan menggunakan punggung kaki, posisi pergelangan kaki di tekuk ke bawah





5.
Bentuk gerakan kaki menahan bola mengikuti gerakan bola





6.
Menahan bola menggunakan kaki bagian dalam, posisi pergelangan kaki di putar ke luar





7.
Menahan bola menggunakan kaki bagian luar, posisi kaki di putar ke luar





8.
Menahan bola menggunakan punggung kaki, posisi pergelangan kaki ditekuk ke bawah





9.
Menggiring bola menggunakan kaki bagian luar, pergelangan kaki di putar ke dalam





10.
Menggiring bola menggunakan punggung kaki, pergelangan kaki diputar ke bawah






JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 50 ( 10 x 5)



NILAI AKHIR UNTUK PERMAINAN SEPAKBOLA  =        
                                                                                     

                                                                                                       PACITAN, ...................................
                                                                                                      GURU MATA PELAJARAN




                                                                                                        (...............................................)

B. PERMAINAN BOLA VOLI

Indikator :
o   Melakukan teknik dasar passing atas
o   Melakukan teknik dasar passing bawah
o   Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi

Sejarah berdirinya Bola Voli
Permainan Bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895. dia adalah seorang pembina pendidikan Jasmani pada Young Man Christian Association (YMCS) di kota Holkyoke, Massachusset, Amerika Serikat. Nama permainan semula adalah “mintonette” dimana permainannya menyerupai badminton. Jumlah pemain tak terbatas karena disesuaikan dengan tujuan semula yaitu mengembangkan kesegaran jasmani para buruh disamping bersenam umum.
G. Morgan kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan permainan tersebut agar mencapai kemajuan seperti yang diiginkan. Terbukti pada tahun 1922 YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional bola volidi negara Amerika Serikat.
Pada perang Dunia I tentara – tentara sekutu menyebar luaskan permainan ini ke negara - negara Asia dan Eropa terutama negara – negara Jepang, Cina, India, Philipina, Perancis Rusia, Jugoslavia dan sebagainya. Sedangkan khusus ke kawasan Asia dilanjutkan oleh tentara – tentara Sekutu pada perang Dunia ke II, termasuk ke Indonesia.
Perkembangan bola voli di Indonesia berkembang cukup pesat di seluruh lapisan masyarakat, sehingga timbulah klub – klub Bolavoli di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 Januari 1955 didirikanlah PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) di Jakarta, bersamaan dengan dilaksanakannya kejuaraan nasional yng pertama. PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan – kegiatan baik ke dalam maupun ke luar negeri

1.    Tehnik Dasar Permainan Bolavoli
1.1 Passing
-          Passing atas
-          Passing bawah
1.2 Tehnik Dasar passing atas
o    TahapPersiapan
ü   Kaki dibuka selebar bahu, lutut direndahkan, berat badan tertumpu kaki depan
ü   Lengan didepan badan, telapan tangan dan jari –jari renggang sehingga membentuk seperti mangkuk didepan atas wajah.
o   Tahap Gerakan
ü   Dorongkan kedua lengan menyongsong arah datangnya bola bersamaan kedua lutut dan pinggul naik serta tumit terangkat
ü   Usahakan arah datangnya bola tepat di tengah – tengah atas wajah
ü   Perkenaan bola yang baik adalah tepat mengenai jari – jari tangan
o   Akhir Gerakan
ü   Tumit terangkat dari lantai
ü   Pinggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus ke atas
ü   Pandangan mengikuti arah gerakan bola
Sikap persiapan tangan
 











1.1.1     Tehnik dasar passing bawah

o   Tahap persiapan
ü  Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua lutut direndahkan hingga berat badan bertumpu kedua ujung kaki di bagian depan
ü  Rapatkan dan luruskan kedua lengan di depan badan hingga kedua ibu jari sejajar
ü  Pandangan ke arah datangnya bola
o   Tahap gerakan
ü  Dorongkan ke dua lengan ke arah datangnya bola bersamaan kedua lutut dan pinggul naik serta tumit terangkat dari lantai
ü  Usahakanlah agar arah datangnya bola tepat di tengah – tengah badan
ü  Perkenaan bola yang baik, tepat pada pergelangan tangan.

o   Gerakan Akhir
ü  Tumit terangkat dari lantai
ü  Pinggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus
ü  Pandangan mengikuti arah gerakan bola










2. Bermain dengan peraturan dan ukuran lapangan yang dimodifikasi, disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi dari masing-masing sekolah, dengan tujuan semua siswa dapat terpenuhi kebutuhan akan gerak yang berhubungan dengan olahraga bolavoli








RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLAVOLI

ASPEK YANG DINILAI
KUALITAS GERAKAN
1
2
3
4
5
1.
Posisi awal tangan untuk melakukan passing atas, di depan atas dahi dengan jari – jari di renggangkan





2.
Posisi awal kaki untuk melakukan passsing atas di buka selebar bahu dan kedua lutut direndahkan





3.
Gerakan lengan melakukan passing atas mendorong bola ke depan atas diikuti tumit, lutut dan pinggul naik.





4.
Posisi awal lengan untuk melakukan passing bawah lurus rapat





5.
Posisi awal kaki untuk melakukan passing bawah di buka selebar bahu dan kedua lutut direndahkan





6.
Gerakan lengan melakukan passing bawah mendorong bola ke depan atas diikuti tumit  lutut dan pinggul naik






JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 30 ( 6 x 5 )



NILAI AKHIR UNTUK PERMAINAN BOLAVOLI   = 
                                                                                 



                                                                                                           PACITAN, ...................................
                                                                                                          GURU MATA PELAJARAN





                                                                                                            (...............................................)





C.  PERMAINAN BOLA BASKET


Indikator :
·         Melakukan teknik dasar melempar arah dada ( chess pass )
·         Melakukan teknik dasar melempar pantulan (bound pass )
·         Melakukan teknik dasar di atas kepala ( over head pass )
·         Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi


Sejarah Bola Basket
James Naismith pada tahun 1891 menciptakan permainan bola basket atas kehendak Dr. L.H. Guliek sekretaris YMCA. Pada tahun 1936 terbentuklah induk organisasi bola basket seluruh dunia dengan nama Federation International de Basket Ball Amateur atau yang disingkat FIBA berkedudukan di Paris.
Basket masuk ke Indonesia kira – kira pada akhir tahun 1929 dibawa oleh orang – orang Cina. Dan pada tahun 1951 terbentuklah PERBASI (Persatuan Basket Ball Seluruh Indonesia). Namun pada tahun 1955 Perbasi kepanjangannya berubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia. Pada PON I bola basket masuk dalam acara pertandingan.


1.    Tehnik Dasar Melempar (Passing)
a.   
Model Peraga : Tehnik melempar bola setinggi dada
Tehnik melempar bola setinggi dada (chess pass)
q  Tahap persiapan
-          Berdiri dengan sikap melangkah
-          Bola dipegang tangan di depan dada
-          Badan agak condong ke depan
q  Tahap Gerakan
-          Dorongkan bola ke depan dengan meluruskan kedua lengan bersamaan kaki belakang dilangkahkan ke depan dan berat badan dibawa ke depan
-          Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan lurus
-          Arah bola lurus sejajar dada
q  Akhir gerakan
-          Berat badan dibawa ke depan
-          Kedua lengan lurus ke depan rileks
-          Padangan mengikuti arah gerakan bola

b.    Tehnik Melempar Bola Pantul (bound pass)
q 
Model Peraga : Tehnik melempar bola pantul
Tahap persiapan
-          Berdiri dengan sikap melangkah
-          Bola dipegang tangan di depan badan
-          Badan agak condong ke depan
q  Tahap gerakan
-          Dorongkan bola dengan meluruskan kedua lengan ke depan bawah bersamaan kaki belakang dilangkahkan ke depan dan berat badan dibawa ke depan
-          Lepaskan bola dari kedua tangan setelah kedua lengan lurus
-          Pandangan ke arah bola yang memantul ke lantai
q  Akhir Gerakan
-          Berat badan dibawa ke depan.
-          Kedua lengan lurus serong bawah rileks
-          Pandangan mengikuti arah gerakan bola

c.    Tehnik melempar dari atas kepala (over head pass)
q 
Model Peraga  : Tehnik melempar dari atas kepala
Tahap persiapan
-          Berdiri dengan sikap melangkah
-          Bola dipegang dua tangan di depan atas kepala badan
-          Badan agak condong ke depan
q  Tahap Gerakan
-          Ayunkan bola dengan meluruskan kedua lengan bersamaan kaki belakang dilangkahkan ke depan dan berat badan dibawa ke depan
-          Lepaskan bola dari kedua tangan setelah kedua lengan lurus
-          Arah bola lurus dan datar
q  Akhir Gerakan
-          Berat badan di bawa ke depan
-          Kedua lengan lurus ke depan rileks
-          Pandangan mengikuti arah gerakan bola

2.    Model Pembelajaran Tehnik Dasar Melempar dan Menangkap
a.    Model I melempar dan menangkap bola berpasangan di tempat, dilanjutkan sambil bergerak maju, mundur dan menyamping (melempar dari dada dan dari atas kepala)
Model Peraga  : Latihan melempar dan menangkap bola













3.  Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi sekolah untuk memenuhi kebutuhan gerak siswa dengan memberikan kesempatan yang sama untuk semua siswa








RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET

ASPEK YANG DINILAI
KUALITAS GERAKAN
1
2
3
4
5
1.
Posisi awal tangan untuk melakukan passing arah dada, di depan dada dengan jari – jari direnggangkan





2.
Gerakan lengan melakukan passing arah dada, lurus ke depan





3.
Posisi kaki untuk melakukan passing arah dada, salah satu kaki kiri/ kanan ke depan, lutut sedikit di tekuk





4.
Posisi awal tangan untuk melakukan passing pantul, di depan dada dengan jari – jari direnggangkan





5.
Gerakan lengan melakukan passing pantul, ke depan bawah





6.
Posisi kaki untuk melakukan passing pantul, salah satu kaki kiri / kanan ke depan, lutut sedikit di tekuk





7.
Posisi awal tangan untuk melakukan passing atas kepala, di atas kepala dengan jari – jari di renggangkan, siku di tekuk





8.
Gerakan lengan melakukan passing atas kepala, di ayun ke depan atas





9.
Posisi kaki untuk melakukan passing atas kepala salah satu kaki kiri kanan ke depan, lutut di tekuk






JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 45 ( 9 x  5 )


NILAI AKHIR PERMAINAN BOLA BASKET          = 

                                                                                                          PACITAN, ...................................
                                                                                                          GURU MATA PELAJARAN





                                                                                                        (...............................................)




BAB
2
PERMAINAN BOLA KECIL
(KASTI)

Standar Kompetensi :    Mempraktikkan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga serta nilai-nilai yang     terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar      :    Mempraktikkan varisi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola keci lanjutan dengan koordinasi yang baik serta nilai kerjasama yang baik, serta nilai kerjasama,  toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan
 






RINGKASAN MATERI


Permainan kasti adalah permainan yang sangat popular, hingga di beberapa daerah permainan ini mengalami beberapa perkembangan, yang kemudian menimbulkan kesukaran – kesukaran karena perbedaan pendapat. Akan tetapi kesukaran – kesukaran tersebut (terutama yang mengenai peraturannya) ada yang tidak mungkin untuk ditetapkan menjadi suatu peraturan. Dalam hal ini bila ada pertandingan, segala sesuatu hanya dipertanggungjawabkan atas kebijaksanaan wasit.

LAPANGAN
-          Panjang 45 m sampai 60 m (ditambah ruang bebas 5 M)
-          Lebar 50 m
-          Penonton harus 5 atau 10 m di luar batas
  3                                    4                                                         
                                                                                                     5

  2




  1                                                                                               
                                                                                                      6
 










Keterangan :   1. Pelambung
2.  Pemukul
3.  Penjaga
4.  Hole I (Tiang hinggap I / tiang pertolongan)
5.  Hole II (Tiang hinggap II / tiang bebas)
6.  Hole III (Tiang hinggap III / tiang bebas)
KAYU PEMUKUL
-          Panjang 50 atau 60 cm
-          Penampangnya bergaris tengah 5 cm dan 3½  cm (bulat telur)

BOLA
-          dari karet, berat 70 atau 80 gram
-          kelilingnya kurang lebih 20 cm

PEMAIN :
-          Jumlahnya untuk tiap – tiap regu 12 orang
-          Masing – masing memakai nomer yang tampak jelas dari jauh

WAKTU
-          Lama pemain 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit
-          Istirahat 10 menit
WASIT
-          Dibantu oleh 2 orang penjaga garis yang melaporkan pelanggaran – pelanggaran permainan dengan memberi syarat
-          Bila wasit ragu – ragu untuk mengambil putusa, ia dapat minta keterangan kepada penjaga garis, tetapi ia berkuasa penuh untuk menetapkan pendapatnya

PELUIT DIBUNYIKAN :
1 x panjang        =    pertukaran bebas
2 x pendek         =    pukulan salah atau tidak kena
2 x panjang        =    pergantian bebas
                           =    pada bola hilang
                           =    bila Wasit karena sesuatu hal, perlu menghentikan permainan
3 x pendek         =    pada permulaan permainan
3 x panjang        =    pada permulaan permainan
                           =    pada akhir permainan

PASANGAN :
Semua pemain penjaga lapangan boleh berdiri dimana saja, kecuali :
a.    di ruang bebas
b.    diantara tempat pemukul dan tiang pertolongan (mengganggu jalannya pemukul)
c.    di ruang pemukul hanya boleh 2 orang, yaitu : pelambung dan penjaga belakang.

PELAMBUNG
-          harus berdiri di dalam petaknya
-          tidak boleh membuat gerak tipu
-          boleh diganti, apabila tidak dalam permainan

LAMBUNGAN YANG BAIK :
-          Jika bola membusur dengan baik
-          Jika bola menuju kearah pemukul, diantara kepala dan lutut
-          Jika bola menuju ke tempat yang diminta oleh pemukul (tetapi permintaan tersebut tidak boleh di luar garis pemukul.

LAMBUNGAN YANG JELEK :
-          Bila tidak memenuhi syarat – syarat di atas

MENOLAK BOLA
-          Bola yang dilambungkan dengan baik harus dipukul
-          Bola yang dilambungkan dengan jelek, bila dipukul, tetap dianggap pukulan
-          Menolak lambungan yang baik dianggap sebagai memukul tidak kena, ia harus ke tiang pertolongan, tetapi tidak boleh dilempar (mendarat nol)
-          Bila lambungan hingga 3 x jelek, pemukul boleh ke tiang pertolongan dengan bebas dan ia membawa biji.

PUKULAN :
-          Hak memukul 1 kali; pembebas atau verlosser 3 kali; akan tetapi, bila setelah pukulan pertama, ada temannya yang dapat masuk ke ruang bebas, verlosser tinggal berhak memukul sekali lagi. Ia diperlakukan sebagai pemukul biasa.
-          Pada permulaan permainan dan sehabis istirahar, giliran memukul dimulai dari no. 1 lagi
-          Party yang pada permulaan permainan memukul, sehabis istirahat menjadi party lapangan

PUKULAN BAIK (BETUL) :
-          Pukulan disebut betul, apabila bola jatuh, ditangkap, mengenai orang atau tiang dalam bidang F D E G, dan bola tersebut tidak melewati ruang bebas
-          Juga dianggap betul, apabila bola jatuh di lar lapangan, tetapi melewati garis – garis dari separo lapangan bagian belakang (setelah bendera tengah)
PUKULAN SALAH :
-          Apabila bola jatuh, ditangkap atau mengenai orang diluar bidang F D E G
-          Apabila bola melewati ruang bebas
-          Apabila bola terpukul oleh tangan
-          Apabila pemukul menangkap bola yang dilambungkan kepadanya (dalam hal yang terakhir ini, hukumannya : pergantian bebas)

KAYU PEMUKUL KELUAR
-          Kayu pemukul tidak boleh lebih dari separo melewati pemukul, atau melewati garis pukul sebagian (mendapat nol)
-          Pemukul boleh memperbaiki letak kayu pemukul, tetapi bola menyentuh tiang pertolongan, harus lari ke tiang bebas (pemukul yang memukul dengan menginjak garis pukul, mendapat nol)

NILAI :
-          Seorang pemukul yang baik pukulannya, kemudian lari ke tiang bebas, lalu kembali keruang bebas, atas pukulannya sendiri, mendapat nilai dua (run)
-          Bila hal tersebut terjadi setelah teman lainnya memukul mendapat nilai satu
-          Party lapangan mendapat nilai satu pula, apabila dapat menangkap pukulan lawan, sebelum bola menyentuh tanah
-          Bila pada akhir pertandingan terdapat jumlah nilai yang sama maka yang menang ialah regu yang mencatat nilai lari lebih banyak.

CARA HINGGAP
-          Kedua kaki harus di dalam lingkaran yang melingkari tiang, bila tidak dapat dimatikan

KE LUAR BATAS & MASUK RUANG BEBAS
-          Seorang pemain dianggap ke luar batas, apabila sebagian dari badanbnya menyentuh tanah di luar batas. Pelanggarannya ini dihukum dengan “pergantian bebas”
-          Seorang pelari baru dianggap masuk ruang bebas, apabila kedua kakinya telah menginjak ruang bebas. Masuk ruang bebas dapat dijalankan melalui ruang pemukul.
-          Pindah dari tiang bebas yang satu kepada yang lain, tidak diperbolehkan, pelari tersebut harus lari ke ruang bebas

MENGHALANG – HALANGI
-          Seorang pelari yang dihalang – halangi, oleh party lapangan dengan sengaja, boleh meneruskan perjalanannya ke tempat yang dituju dengan bebas
-          Seorang pelari tidak boleh mendesak lawan yang akan melempar (mematikan); juga tidak boleh menonjolkan kepalanya, agar kepalanya kena lempar.
Pelanggaran ini dihukum dengan pergantian bebas
BOLA MATI
Bola dianggap mati :
-          Apabila bola sudah dipegang pelambung dan pelambung sudah berdiri di petaknya
-          Pada pukulan salah atau tidak kena, kecuali kalau party lapangan “memainkan” bola tersebut
-          Pada bola hilang, yaitu setelah wasit meniup peluitnya
-          Pada pergantian bebas

BOLA DALAM PERMAINAN
Bola dianggap dalam permainan :
-          Setelah pukulan betul
-          Setelah pukulan tidak kena, dan party laapangan “memainkan” bola

BOLA HILANG
-          Bola hilang ialah bola yang tak dapat diambil oleh party lapangan dengan cara biasa
-          Pada peluit “bola hilang”, party pemukul yang sedang lari, hanya boleh meneruskan larinya ke pemberhentian berikutnya. Peluit bola hilang dibunyikan, satu menit setelah bola tersebut “hilang dari pandangan”

LEMPARAN (untuk mematikan)
-          Lemparan dianggap syah, apabila bola langsung mengenai para pemukul, meskipun kejadian ini tidak disengaja
-          Leparan yang mengenai pakaian pemain, dianggap syah pula
-          Lemparan dengan bola digenggam, dianggap tidak syah
-          Lemparan yang mengenai kepala, juga tidak syah, kecuali bila bola dengan sengaja diterima dengan kepala (pergantian bebas)
-          Lemparan yang dijalankan dari luar batas atau dari ruang bebas, dianggap tidak syah pula

PERGANTIAN TIDAK BEBAS :
-          Pergantian tersebut terjadi, apabila seorang pelari kena lemparan, juga bila pelari tersebut berada di ruang pemukul
-          Party lapangan yang waktu itu berada di luar garis batas harus segera masuk lapangan, kemudian baru mencari tempat perlindungan

PERGANTIAN BEBAS
Pergantian bebas terjadi :
a.    Sesudah 3 x tangkap bola
b.    Bila pembebas telah memukul 3x dan yang ketiga ini salah atau tidak kena
c.    Bila ruang bebas dibakar
d.    Bila seorang pelari ke luar dari batas lapangan
e.    Bila seorang pemain dari party pemukul ke luar dari ruang bebas tidak untuk memukul
f.     Bila kayu pemukul terlepas dari tangan pemukul
g.    Bila party pemukul merugikan lawan dengan :
-          Menyepak bola dengan sengaja
-          Mendesak pemain jaga lapangan yang akan melempar
-          Menonjolkan kepala kepada si pelempar
-          Memegang bola dimanapun juga

MASUK RUANG BEBAS :
-          Sebelum seorang pelari kena lemparan, party lapangan tidak boleh masuk ruang bebas
-          Pelanggaran ini dihukum dengan : “lemparannya tidah syah” kecuali bila party yang mematikan segera dimatikan lagi sebelum memukul

PEMBEBAS :
-          Pembebas berhak memukul 3 kali, tetapi bila setelah pukulan pertama, ada temannya yang berhasil masuk ke ruang bebas, ia hanya berhak memukul sekali lagi

PEMBAKAR
-          Bila setelah pukulan ketiga yang betul dari pembebas, party pemukul belum ada yang masuk ke ruang bebas, maka ruang bebas ini dapat dibakar
-          Setiap pemain dari party lapangan yang dapat masuk ke ruang bebas dengan membawa pola, dianggap telah “membakar”. Pada saat itu, tak seorangpun boleh berada di ruang bebas, baik dari lawan maupun teman
-          Pelanggaran ini dihukum dengan : “Membakarnya tidak syah” dan permainan berjalan terus.

MEMPERLAMBAT PERMAINAN :
-          Bila hal ini dilakukan oleh Party lapangan, maka pelari – pelari yang hinggap di suatu tiang, boleh melanjutkan ke tempat pemberhentian berikutnya, dengan bebas.
-          Bila yang melakukan party pemukul, maka diadakan “pergantian bebas”













RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEHNIK DASAR PERMAINAN KASTI

ASPEK YANG DINILAI
KUALITAS GERAKAN
1
2
3
4
5
1.
Sumber gerakan memegang alat pemukul dengan pergelangan tangan





2.
Memukul menggunakan seluruh ayunan tangan





3.
Memukul dengan ayunan tangan dari belakang





4.
Melambungkan bola ke arah pemukul





5.
Menangkap bola dari pukulan lawan yang baik





6.
Mengoper bola kesemua dengan baik





7.
Bisa mematikan lawan





8.
Pemukul bisa mendapatkan nilai






JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 40 (8 x 5)



NILAI AKHIR PERMAINAN KASTI = 


                                                                                                           PACITAN, ...................................
                                                                                                          GURU MATA PELAJARAN





                                                                                                    (...............................................)



















BAB
3
 

ATLETIK


Standar Kompetensi    :  Mempraktikkan berbagai teknikdasar permainan dan olahraga dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar       :  Mempraktikkan variasi teknik dasar atletik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, berbagi tempat dan peralatan
 







RINGKASAN MATERI


Cabang olahraga atletik merupakan cabang olahraga yang paling tua dibandingkan dengan cabang olaharaga yang lainnya. Oleh karena itu, atletik juga disebut Mother of the sport atau induk dari segala cabang olahraga. Induk organisasi atletik di Indonesia yaitu PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Cabang olahraga atletik meliputi jalan, lari, lompat dan lempar.

Keempatnya itu merupakan gerakan – gerakan manusia sehari – hari. Gerakan – gerakan itu sangat penting bagi kehidupan manusia agar sehat, gerakan – gerakan atletik diperlukan dalam cabang – cabang olahraga lainnya.



A.   LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

1.    Tehnik dasar
Cara melakukan lompat jauh gaya jongkok dapat dirinci sebagai berikut :
a.    Tehnik dasar awalan
Jarak awalan :    1)     bisa + 30 m dari papan tumpu
                              2)     bisa + 60 m dari papan tumpu
untuk memperoleh jarak awalan bagi pemula, bisa dilakukan dengan langkah mundur ke belakang.
1)    Berdiri pada papan tumpu,
2)    Tarik kaki kiri ke belakang sejauh mungkin, untuk tahap pertama bisa empat langkah, kanan dan kiri
3)    Ambil sikap melangkah dengan kaki kiri di depan
4)    Melangkah ke depan, sehingga kaki kanan tepat menumpu papan tumpu








Setelah dilakukan dengan tehnik di atas secara berulang – ulang maka kita bisa melakukan awalan lompat jauh gaya jongkok yaitu lari cepat dari titik yang telah dilatih tadi tanpa menambah langkah sampaio pada papan tolak / tumpu dan melakukan tolakan






b.    Tehnik tolakan
1)    Pada saat menumpu badan lebih ditegakkan dari sikap lari (boleh dikatakan badan condong ke belakang)
2)    Urutan tumpuan telapak kaki :
-          tumit
-          telapak kaki
-          ujung kaki







3)    Dorongkan kaki dengan menggunakan ujung kaki ke depan ke atas dibantu gerakan tangan
Posisi gerakan saat melakukan tolakan
 







c.    Sikap badan di udara
1)    Kedua kaki ditekuk
2)    Kedua tangan di depan, disamping kepala
3)    Pada saat akan mendarat kedua kaki lurus ke depan merapat, kedua tangan lurus ke depan serta berat badan di bawa ke depan
d.    Sikap mendarat
1)    Mendarat dengan kedua kaki agak merapat
2)    Berat badan di bawa ke depan
3)    Lutut ditekuk dalam posisi jongkok
4)    Tangan di depan menyentuh bak lompat
5)    Pandangan ke depan
2.    Peraturan perlombaan
a.    Gaya – gaya lompat jauh
-          Gaya jongkok (tuck style / sit down in the air)
-          Gaya melayang / melenting (rang style / schenepper)
-          Gaya jalan di udara (walking / running in the air)
b.    Lapangan / bak lompat
Ukuran :
-          Panjang : 11 m
-          Lebar : 2,75 m
Jarak balok tumpu dengan bak lompat : 2 m
Lebar balok tumpu : 1,22 m
Panjang awalan : 30 – 40 m
Lebar awalan  : 2,22 m
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

ASPEK YANG DINILAI
KUALITAS GERAKAN
1
2
3
4
5
1.
Melakukan awalan dengan metode CHEK MARK (agar tidak berubah langkah kaki)





2.
Menolak satu kaki di papan tumpuan didahului dengan setengah bagian depan telapak kaki tumpu





3.
Menekuk lutut kaki tumpu serendah mungkin untuk mendapatkan gaya dorong





4.
Menolak satu kaki di papan tumpuan dilanjutkan dengan ujung kaki tumpu





5.
Bentuk gerakan jongkok pada saat di udara





6.
Mendarat dengan menggunakan dua kaki secara bersamaan





7.
Teknik meninggalkan bak lompat setelah pendaratan






JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 35 ( 7 x 5 )


NILAI AKHIR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK = 

                                                                                                            PACITAN, ...................................
                                                                                                          GURU MATA PELAJARAN




                                                                                                        (...............................................)


B. TOLAK PELURU AWALAN MENYAMPING
  1. Tolak peluru (Shot Put)
Yang dimaksud dengan peluru adalah sebuah bola padat yang dari besi, baja atau kuningan dengan berat 6,25 kg – 7,25 kg untuk pria remaja dan dewasa, kemudian           3 kg – 4 kg untuk wanita remaja dan dewasa. Dalam cabang atletik, tolak peluru termasuk dalam salah satu jenis nomor lempar. Mengapa memakai istilah tolak, tidak lempar ? sebab peluru tidak dilemparkan, akan tetapi ditolakkan atau didorong.
Lapangan :








Keterangan :
-  Garis tengah lingkaran     =  2,135 m
-  Panjang balok lempar      =  1,22 m
-  Tingginya                          =  10 cm
-  Tebanya                           =  114 mm
-  Lebar semua garis            =  50 mm

Peralatan :
-          Peluru
a.    Konstruksi
Peluru harus dibuat dari besi padat, kuningan atau logam lain, bentuk bundar bulat dan permukaannya harus licin
b.    Ukuran
Berat          Pria        :  7,257 kg
                   Wanita   :  4 kg
Diameter    Pria        :  minimum 110 mm
                                    Maksimum 130 mm
                   Wanita   :  minimum 95 mm
                                    Maksimum 110 mm
-          Meteran gulungan (roll) meter) dari baja untuk mengukur jarak tolakan
-          Bendera untuk memberi tanda pada bekas tolakan
  1. Teknik dalam Tolak Peluru
Agar dapat dicapai hasil tolakan yang sejauh-jauhnya, teknik tolakan yang harus dikuasai oleh seorang atlet tolak, antara lain :
1)    Cara memegang peluru dan meletakannya pada bahu
2)    Sikap badan pada waktu akan menolak
3)    Cara menolakkan peluru
4)    Sikap badan sesudah menolak peluru

Ad. 1 Cara memegang peluru dan meletakkannya pada bahu
Peluru diletakkan di ujung telapak tangan, jari-jari tangan terbuka, ibu jari dan jari kelingking menjaga agar peluru tidak lepas. Setelah peluru dapat dipegang dengan baik, selanjutnya peluru diletakkan pada bahu dan menempel pada leher. Sikut tangan yang memegang peluru, diusahakan agak dibuka ke samping sedikit.

1.    Pengenalan Peluru
Pengenalan peluru dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut ini
a.    Pengenalan peluru dengan cara memegang peluru
Maksud dan tujuannya adalah untuk merasakan keadaan peluru, baik permukaannya maupun beratnya. Cara ini dapat dilakukan dengan mengambil peluru dan memegangnya. Kemudian dengan sikap berdiri letakkan peluru berpindah-pindah dari tangan kiri ke tangan kanan (perhatikan gambar)















b.    Pengenalan peluru dengan cara memegang peluru
Maksud dan tujuan cara ini sama dengan memegang. Cara mengenal peluru dengan cara mengangkat adalah memegang peluru dengan cara menggenggam, lalu mendorong ke atas bahu hingga tangan lurus, dan turunkan kembali. Hal tersebut dilakukan berulang-ulang secukupnya dan bergantian tangan kanan dan kiri (Perhatikan Gambar)

c.    Pengenalan peluru dengan cara menggelindingkan di atas tanah.
Maksud dan tujuan cara ini sama seperti cara a dan b. cara mengenal peluru dengan cara menggelindingkan di atas tanah terlebih dahulu. Peluru diletakkan pada telapak tangan yang saling berkaitan, dengan posisi kaki dibuka selebar bahu. Ayunkan peluru ke depan dan belakang diikuti gerakan lutut mengeper (Perhatikan gambar )





                                                                                                    
                                                                                    Sikap telapak tangan

2.    Cara Memegang Peluru
Ada tiga macam cara memegang peluru.
a.    Peluru diletakkan di telapak tangan dan dipegang oleh jari-jari tangan (Perhatikan gambar)
b.    Peluru diletakkan di atas jari-jari telunjuk dan jari manis, sedang ibu jari dan jari kelingking menahan peluru (perhatikan gambar)
c.    Peluru diletakkan di atas jari-jari sedangkan ibu jari sebagai penahan (perhatikan gambar )




3.    Cara Meletakkan peluru pada bahu
Setelah peluru dipegang dengan cara yang telah diuraikan di muka, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan yang satunya rileks di samping kiri badan
(Perhatikan gambar !)










4.    Sikap Awal Tolakan Gaya Menyamping
Sikap awal tolakan gaya menyamping dengan cara berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan tangan kanan memegang peluru. Bahu kiri menghadap arah lemparan. Bagi yang menolak dengan tangan kanan berat badan tertumpu pada kaki kanan, sedangkan tangan kiri rileks di depan dada (Perhatikan gambar)
5.    Latihan Tolak Peluru Dengan Awalan Menyamping
Dari sikap menyamping, peluru diletakkan di atas bahu dan menempel leher. Tangan kanan memegang peluru kaki kiri ditarik mendekati kaki kanan yang menyilang ke belakang. Pandangan lurus ke arah lemparan. Kemudian, kaki dilangkahkan kembali ke depan sejauh mungkin dengan sedikit terangkat ke atas, sehingga kaki belakang bergeser ke depan. Bersamaan dengan kaki kiri menyentuh tanah, pinggang diputar ke depan. Kemudian peluru ditolakkan ± 45°. Dengan demikian, peluru lepas dari tangan setelah tangan yang menolak lurus. Sikap akhir dan gerak ini adalah menggeser kaki yang berada di depan dengan yang di belakang atau posisi kaki kiri diganti dengan kaki kanan ( Perhatikan Gambar).











6.    Sikap Badan Pada Waktu Menolak
Tolakan memakai tangan kanan. Sikap badan yang harus diperhatikan :
a.    Sikap badan menyampingi arah tolakan.
b.    Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang.
c.    Kaki kiri lurus, yang akan ditekuk atau dibengkokkan ke samping agak ke belakang.
d.    Berat badan condongkan seluruhnya pada kaki kanan.
e.    Sikut tangan kiri bengkokkan agak lemas berada di depan dada,untuk menjaga keseimbangan.


7.    Cara Menolakkan Peluru
Pada waktu akan menolak, pinggul didorong ke depan dan perut dibawa ke depan. Sikut tangan kiri digerakkan ke samping belakang dan pandangan diarahkan ke depan atas disertai dengan dada menghadap ke arah tolakan, dengan gerakan cepat tangan yang memegang peluru ditolakkan dan dibantu dengan tolakan kaki kanan serta seluruh badan. Pada waktu tangan kanan lurus, peluru dilepaskan.








8.    Sikap Badan Sesudah Menolak
Sesudah peluru ditolakkan dan lepas dari tangan, secara cepat kaki kanan yang tadi dipakai untuk menolak, mendarat dan menggantikan tempat kaki kiri, kaki kiri diangkat ke belakang dengan lemas untuk menjaga keseimbangan agar badan tidak jatuh ke depan.









































RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING 
ASPEK YANG DINILAI
KUALITAS GERAKAN
1
2
3
4
5
1.
Melakukan pegangan pada peluru dengan meletakkan peluru di telapak tangan





2.
Meletakkan peluru diantara dagu dan leher dengan posisi tangan membentuk sudut 900 di ketiak





3.
Melakukan awalan dengans ektor lempar di samping badan





4.
Melakukan awalan dengan mengayun – ayunkan kaki untuk persiapan gerakan menolak





5.
Melakukan tolakan didahului dengan mengeser kaki tumpu





6.
Melakukan tolakan dengan menekuk lutut serendah mungkin untuk mendapatkan gaya dorong maksimal





7.
Menolak peluru dengan cara mendorong dari belakang ke depan (bukan melempar)





8.
Melakukan gerak lanjutan dengan memindahkan kaki tumpu di depan untuk menjaga keseimbangan






JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 40 (8 x 5)


NILAI AKHIR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK = 

                                                                                                           PACITAN, ...................................
                                                                                                          GURU MATA PELAJARAN




                                                                                                        (...............................................)












BAB
4
 

KEBUGARAN JASMANI



Standar kompetensi        :    Mempraktikkan latihan kebugaran jasmani dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar           :    a. Mempraktikkan jenis latihan untuk kelentukan dan keseimbangan serta nilai disiplin dan tanggung jawab
                                                 b. Mempraktikkan jenis latihan kecepatan dan kelincahan serta nilai disiplin dan tanggung jawab
 







@RINGKASAN MATERI

A.  Kebugaran Jasmani

Kebugaran  jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk melaksanakan kegiatan yang lain.
Dalam rangka pembinaan kebugaran jasmani pada pokoknya meliputi 10 komponen, ini menurut Larson dan Yacom. Kesepuluh komponen itu, yaitu :
1.    Resistensi terhadap penyakit.
2.    Kekuatan daya tahan otot.
3.    Daya tahan jantung, peredaran darah, dan pernapasan.
4.    Daya otot.
5.    Kelentukan (fleksibilitas).
6.    Kecepatan
7.    Agility (kelincahan melakukan perubahan arah).
8.    Koordinasi.
9.    Keseimbangan
10.  Ketetapan.
Dengan mempertahankan ke –10 komponen tersebut, maka semakin jelaslah bentuk latihan-latihan macam apakah yang harus diterapkan melalui sarana keolahragaan.
Selain komponen-komponen di atas dalam berolahraga kita harus memperhatikan beberapa aspek agar dapat mencapai tujuan olah raga sebagai usaha pendidikan. Juga usaha kesehatan yang konstruktif yang mencakup pula dalam rangka pelaksanaan aspek rekreasi.

Aspek-aspek itu antara lain :
1.    Segi organis
Bertujuan untuk membina ketangkasan, pengenduran, kecepatan, tenaga otot, daya tahan, gerak ritmis-dinamis dari seluruh tubuh, dan lain-lain.
2.    Segi teknis
Segi teknis yang diterapkan ialah dalam membentuk berjalan, melompat, melempar, memukul, mengangkat, memikul, mendorong, menari, dan berenang.
3.    Segi intelektual-taktis
Segi intelektual-taktis mengarah kepada mengenal peraturan permainan, jalannya permainan, maupun situasi yang berkaitan erat dengan peraturan dan jalannya permainan, dan lain-lain.
4.    Segi perkembangan tabiat dan kepribadian
Segi ini dapat dipupuk melalui latihan olahraga dengan memakai alat atau tidak memakai alat.
5.    Segi kehidupan sosial
a.    lawan bertanding dalam perlombaan.
b.    kemenangan dan kekalahan dalam pertandingan.
c.    Rasa solidaritas dan sportivitas terhadap rekan-rekan olahragawan sejenis ataupun yang tidak sejenis.

Beberapa cara dalam melakukan Kebugaran Jasmani

1.    Kebugaran Jasmani biasanya diawali dengan pemanasan atau warming up. Tujuan pemanasan adalah menaikkan suhu tubuh dan mempersiapkan diri secara fisik dan mental sehingga dalam melakukan gerakan terhindar dari cedera.
2.    Bentuk latihan kebugaran jasmani, secara berturutan atau sistematis meliputi :
1.      latihan pemasaran/warming up,
2.      latihan inti/pokok, dan
3.      penenangan/warming down.
3.    Senam termasuk salahsatu cabang olahraga yang penting untuk meningkatkan kesegaran jasmani.
4.    Bentuk latihan kelentukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani
a.    Latihan kelenturan/fleksibilitas sendi-sendi yang bersifat statis, yaitu sebagai berikut.
1)    Fleksibilitas sendi leher







2)    Fleksibilitas sendi togok





3)    Fleksibilitas sendi pinggang perut









4)    Fleksibilitas sendi lutut dan pergelangan kaki








5)    Fleksibilitas pergelangan kaki








6)    Fleksibilitas pergelangan tangan











b.    Latihan keseimbangan dalam berbagai sikap tubuh terdiri atas:
1)    sikap berdiri dengan satu kaki          3)   Sikap mengangkat kaki dari kayang, dan












2)    sikap melayang                                 4)   Sikap lilin












B. Bentuk latihan kelincahan
     Banyak macam latihan untuk  melatih kelincahan , berikut hanyalah beberapa contoh yang diberikan yang selanjutnya dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh masing-masing individu sesuai dengan potensi yang dimilki  dengan bimbingan bapak/ibu guru pengajar
 1. Melompat lompat melewati bola atau teman yang duduk dengan kaki diluruskan kedepan dengan bernagai variasi gerakan mislanya melompat dengan kaki kanan, kaki kiri dan kedua kaki secara bergantian.
2.    Berlari melewati lingkaran  yang dibuat sesuai dengan jumlah siswa dan berkelompok.
3.    Berlari zig zag melalui temannya yang berbaris atau berkelompok

C. Bentuk latihan kecepatan
     Banyak macam latihan untuk  melatih kecepatan , berikut hanyalah beberapa contoh yang diberikan yang selanjutnya dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh masing-masing individu sesuai dengan potensi yang dimilki  dengan bimbingan bapak/ibu guru pengajar

1.  Latihan lari shultle run ( atau lari bolak-balik ) dengan jarak yang telah ditentukan dari jarak yang pendek kemudian diperpanjang dengan modifikasi bermain dengan temannya sehingga terasa tidak membosankan.
2. Lari estafet dengan berpasangan dengan menggunakan teknik bermain























RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR DALAM KEBUGARAN JASMANI

ASPEK YANG DINILAI
KUALITAS GERAKAN
1
2
3
4
5
PADA AKTIVITAS KELENTUKAN :





1.
Sikap badan saat melakukan gerak kelentukan pinggang





2.
Sikap badan saat melakukan gerak kelentukan punggung





3.
Sikap badan saat melakukan gerak kelentukan lutut





4.
Sikap badan saat melakukan gerak kelentukan leher





5.
Sikap badan saat melakukan gerak kelentukan lengan





POLA AKTIVITAS KESEIMBANGAN





1.
Sikap badan berdiri pada satu kaki





2.
Sikap badan saat berjalan pada garis lurus sambil berjalan jinjit





POLA AKTIVITAS KELINCAHAN





1.
Sikap badan saat melewati / melompat bangku senam





2.
Sikap badan saat berlari melewati lingkaran / ban





POLA AKTIVITAS KECEPATAN :





1.
Sikap badan saat lari sutle – run





2.
Sikap badan saat lari estafet






JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 55 (11x5)



NILAI AKHIR KEBUGARAN JASMANI = 

                                                                                                            PACITAN, ...................................
                                                                                                          GURU MATA PELAJARAN




                                                                                                    (...............................................)








BAB
5
 

UJI DIRI
( SENAM LANTAI )


Standar kompetensi     :  Mempraktikkan teknik dasar senam lantai dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar        :  a.  Mermpraktikkan teknik dasar gerak guling depan serta uilai kedisiplinan, keberanian,
                                                  tangung jawab.
                                           b.   Mermpraktikkan teknik dasar gerak guling belakang serta uilai kedisiplinan, keberanian, tangung jawab.

 









Sejarah Singkat

Senam adalah dari kata gymnastic (dari bahasa Yunani Kuno). Sedangkan gymnastic sendiri berasal dari kata “gymnas” yang artinya telanjang. Zaman dulu di dalam latihan dilakukan dengan badan telanjang. Kegiatan senam sudah dilakukan sejak 100 tahun sebelum masehi sampai pada tahun 1723, dan sejak itu senam dimasukkan ke dalam olahraga pendidikan di sekolah. Pada tahun 1908 olahraga senam mulai dicantumkan dalam acara yang dipertandingkan pada pesta Olympiade IV di London (Inggris).
Organisasi senam sedunia disebut FIG (Federation Internasional de Gymnastic). Olahraga senam masuk di Indonesia bersamaan dengan datangnya tentara Jepang. Induk organisasi senam Indonesia disebut PERSANI (Persatuan Senam Seluruh Indonesia).
a.    Sistem Senam
Senam dibedakan menjadi 4 macam menurut dasar sistem yang dipergunakan :
·                  Sistem Jerman (Senam Jerman)
·                  Sistem Swedia (Senam Swedia)
·                  Sistem Denmark (Senam Denmark)
·                  Sistem Austria (Senam Austria)
b.    Pembagian Senam
Senam dengan pelaksanaan geraknya, senam dibagi 2 yaitu :
·                  Senam tanpa alat
·                  Senam dengan alat/perkakas

A.  GULING DEPAN (ROLL DEPAN)
Gerakan :
1.    Jongkok kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
2.    Luruskan kedua kaki, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
3.    Mengguling badan dengan urutan : pundak, punggung, pinggang, dan panggul bagian belakang.
4.    Kedua tangan melepaskan tumpuan, kedua kaki cepat dilipat hingga tumit rapat paha dan kedua tangan memeluk lutut/kaki.
5.    Kembali pada posisi jongkok, dengan kedua tangan lurus ke depan sejajar bahu.








B.   GULING KE BELAKANG/ROLL BELAKANG
Gerakan :
1.    Ambil awalan jongkok.
2.    Rebahkan badan ke belakang, kedua tangan di atas bahu samping kepala.
3.    Pantat di jatuhkan dekat dengan tumit.
4.    Rebahkan badan dengan kecepatan yang cukup.
5.    Kedua tangan menumpu dengan kuat dan kedua kaki didorong ke belakang dengan kuat.
6.    Mendarat dengan kedua tangan terbuka.
7.    Luruskan kedua tangan dan angkat badan untuk berdiri.
Setelah awalan jongkok dikuasai, kemudian melakukan roll belakang dengan sikap awal berdiri, gerakan sama dengan roll belakang sikap awal jongkok.
                       Awalan jongkok                                                                  
 










Awalan berdiri
 















RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR DALAM SENAM DASAR

ASPEK YANG DINILAI
KUALITAS GERAKAN
1
2
3
4
5
PADA AKTIVITAS BERTUMPU PADA TANGAN :





1.
Tumpuan posisi tangan di samping sejajar telinga





2.
Kedua kaki lurus diangkat lurus di atas kepala





PADA AKTIVITAS BERTUMPU PADA TANGAN DALAM POSISI BERDIRI





1.
Kedua tangan di atas, diayunkan kesamping paha, badan membungkuk, pantat mendarat dengan kaki lurus angkat kedua kaki bersama – sama dengan kedua tangan di samping telinga.





PADA AKTIVITAS GULING KE BELAKANG DALAM POSISI TELENTANG :





1.
Kedua tangan di samping telinga tungkai lurus ke atas kepala saat mengguling






JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 20 (4 x 5)



NILAI AKHIR KEBUGARAN JASMANI = 

                                                                                                           PACITAN, ...................................
                                                                                                          GURU MATA PELAJARAN




                                                                                                      (...............................................)












BAB
6
 

SENAM IRAMA TANPA ALAT


Standar Kompetensi    :  Mempraktikkan senam irama tanpa alat dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar        :  a. Mempraktikkan teknik dasar  senam irama tanpa alat gerak mengayun dua lengan mengikuti irama, serta nilai disiplin,estetika,toleransi dan keluwesan
                                            b.  Mempraktikkan teknik dasar  senam irama tanpa alat dengan melangkah dan mengayun kaki , serta nilai disiplin,estetika,toleransi dan keluwesan
 








@RINGKASAN MATERI

SENAM IRAMA
Senam irama adalah senam yang dilakukan dengan irama atau senam yang gerakannya mengikuti irama atau ritme. Yang penekanannya pada senam ini terletak pada :
-          Irama misalnya 2/3, 3/4 atau 4/4
-          Fleksibelitas 9 kelentukan tubuh yang diperoleh dari latihan yang secara rutin
Kontinuitas atau kesinambungan gerak yang tak terputus
Jenis – jenis latihan yang memerlukan latiuhan secara rutin adalah :
1.    Langkah
Macam – macam langkah
-          Langkah biasa (leepreng)
-          Langkah rapat (bijtrekpas)
-          Langkah keseimbangan (blanspas)
-          Langkah depan (galeppas)
-          Langkah tiga (wallpas)
-          Langkah silang (kruispas)
-          Langkah lingkar (huppelpas)
-          Langkah pantul (keatpas)
-          Langkah putar silang atau draipas dan masih banyak langkah yang lain

2.    Loncat
Macam – macam loncat
-          Loncat biasa (leepreng)
-          Loncat rapat (bijtrekpas)
-          Loncat depan (galepspreng)
-          Loncat silang (kruisspreng)
-          Loncat Samping (Zijspreng)
-          Loncat ganti (waissel spreng)
-          Loncat lingkar (huppel spreng)
-          Loncat Pantul (Keatspreng)
-          Loncat ayun (swingingspreng)
-          Loncat putar silang (draispreng)
-          Loncar sepak (schitenspreng)

LATIHAN TUBUH DENGAN SIKAP BERDIRI
A.    Sikap Permulaan tegak langkah kaki kiri kedua lengan lurus ke depan







Bilangan “1” ayun lengan ke belakang. Bilangan ‘2” ayun kembali kedepan. Bilangan “3” dan “4” putar kedua lengan melalui bawah di samping badan. Bilangan “5”, “6”, “7”, “8”, latihan yang sama dengan arah kebalikan. Ingat, lutut selalu ngeper.

B.    Sikap permukaan anjurkaki kiri, ke samping kiri kedua lengan rentangkan
Bilangan “1” ayun kedua lengan silang dimuka badan. Bilangan “2” ayun lengan kembali. Bilangan “3” ayun kedua lengan silang di belakang badan. Bilangan “4” ayun lengan kembali. Ingat pindahkan berat badan. Bilangan “5”. “6” ulang “1”, “2” bilangan “7”, “8” ulang “3”, “4”.












C.   Sikap permulaan tegak langkah kaki kiri, kedua lengan disamping badan
Bilangan “1” langkahkan kaki kiri ke depan, ayun kedua lengan lurus ke atas. Bilangan “2” pindahkan berat badan ke belakang, sambil membungkukkan badan di muka, ujung tangan ke ujung kaki, pandangan keperut. Bilangan “3” tegak kembali. Bilangan “4” kaki kiri rapatkan dan kedua lengan kembali kesikap semula. Bilangan “5”, “6”, “7”, “8” latihan yang sama ganti kaki. Ingat : waktu melangkan loncatan (unitval) ke depan. Irama 4/4 atau 2/4 – 3/4












D.   Sikap Permulaan tegak anjur kaki kiri kedua lengan ke samping kanan
Bilangan “1” dan “2” putar kedua lengan di muka badan satu setengah lingkaran berakhir pada bilangan “2” di sebelah kiri dan kaki kanan angkat lurus ke samping bilangan “3” dan “4” putar kembali kea rah kebalikkan. Irama 4/4













Disini ditampilkan sebuah rangkaian yang pendek dan sederhana
  1. Mulai dengan sebuah sikap awal, lalu keposisi berlutut dilanjutkan dengan berguling pada perut kemudian duduk sambil berputar
  2. Bangun, berdiri lakukanm putaran badan setengah lingkaran dan lakukan lari dua langkah ke depan dilanjutkan dengan split lepas
  3. LAngkah ke depan dan tiga kali putaran badan ayunan satu tungkaiu ke belakang dilanjutkan membuat sikap setimbang
  4. langkah ke depan dilanjutkan badan merunduk (body wave) lalu lentingkan ke belakang
  5. Lakukan dua langkah lari dengan waltz steps dan cat leap ke depan
  6. langkah ke depan dan lakukan  arabesque hop lalu kaki ayunkan ke depan
  7. melangkah ke depan, langkahkan kaki bersama – sama (kedua kaki rapat) dan  lakukan sebuah loncatan “rsa” dari tolakan kedua kaki dengan mendarat satu kaki
  8. badan berputar kemudian badan dilentingkan ke belakang
  9. melangkah ke depan dan melangkah lagi lakukan bouble pirouette.

A.   BENTUK LATIHAN SENAM IRAMA
Pada pertemuan kali ini kita akan melakukan gerakan kombinasi antara gerakan tangan, gerakan kaki dengan gerakan tubuh. Ada 2 faktor untuk melakukan gerakan / latihan senam irama yaitu :
1.    Gerakan tanpa alat
2.    Gerakan dengan alat

Agar jelas marilah kita bahas  satu persatu gerakan tersebut :
  1. Bentuk Latihan tanpa alat
a.    Latihan Pertama
                  Sikap awal            :     Berdiri tegak kaki kangkang, tangan direntangkan berat badan atas kaki kanan, dan ujung jari kaki kiri menyentuh ubin / lantai
                 
                  Pelaksanaan geraknya
                  Pada hitungan 1    :     Tangan kanan diayun kea rah ujung jari tangan kiri sesuai dengan irama lagu
                                            2  :     Tangan kanan diayun kembali ke kanan
                                            3  :     Tangan kanan diayun ke ujung kaki tangan kiri lagi
                                            4  :     -     Ujung jari kaki sebagai sumber (angkattumit diputar melingkar ke kanan di tempat dan kaki kanan diangkat sedikit diteruskan melingkar ke kanan
                                                      -     Tangan kanan melingkar kecil di muka dada dan diayun ke samping kanan
                                                      -     Dengan demikian, maka badan akan membalik/ memutar 180 derajat
                  Pada hitungan 5,6,7,8   :   Gerakan dilakukan seperti gerakan pada hitungan 1,2,3 dan 4 dan kemudian dilanjutkanb lagi dengan dimulai dengan hitungan 1 – 8 tetapi dengan permulaan dengan tangan kiri
                  Sikap Akhir           :     Kembali pada sikap awal
 












b.    Latihan Kedua
Sikap awal            :     Berdiri kangkang berat badan atas kaki kanan, ujung jari kiri cukup menyentuh ubin / lantai dan kedua tangan lurus kesamping kanan
                              :     Pandangan kea rah samping kanan

Pada hitungan 1    :     Kedua tangan diayunkan kearah samping kiri sesuai dengan irama
                         2   :     Kedua tangan diayunkan kembali kearah samping kanan
                         3   :     Ujung jari kaki kiri sebagai sumbu diputar di tempat kearah kanan, kaki kanan diangkat sedikit dan berputar melingkar ke arah kanan
                         4   :     Dengan demikian badan akan membalik / berputar 180 derajat

Pada hitungan
5,6,7 dan 8       :    Dilakukan seperti gerakan hitungan 1,2,3 dan 4 gerakan diawali dengan hitungan 1 – 8 dari arah kiri
Sikap akhir       :    kembali ke sikap awal
 











Yang perlu diperhatikan dalam latihan tanpa alat ini adalah …
-          Pada Tiap – tiap hitungan berat badan berpindah pada kaki yang lain
-          Pandangan selalui mengikuti arah tangan
-          Dalam melakukan gerakan tidak boleh putus – putus, karena merupakan satu rangkaian gerak
-          Dan semua gerakan mengikuti irama lagu
-          Biasanya menggunakan hitungan 4/4 atau juga 3/4

  1. Bentuk Latihan dengan alat
Tujuan dari penggunaan alat ini adalah agar tidak membosankan atau gerakannya menjadi menarik dan menghindari kejemuan
a.    Dengan alat simpai
Sikap awal               :    -    Berdiri kangkang, berat badan pada kaki kanan dn ujung kaki kiri cukup menyentuh ubin / lantai

Pelaksanaan gerakknya
Pada hitungan 1-4   :    -     Simpai diayunkan melingkar ke arah samping kiri hingga 4 kali hitungan sesuai dengan irama lagu
-          Bersamaan dengan ayunan simpai, kaki kanan ditarik di depan kaki kiri dan kaki kiri melangkah ke kiri
-          Pada hitungan 4 kedua tangan yang memegang simpai berada di sebelah kiri
-          Pada saat berat badan pada kaki kiri ujung kaki kanan cukup menyentuh ubin / lantai
-          Pandangan kea rah tangan yang memegang simpai
Pada hitungan 5 – 8     -    Gerakannya sama dengan gerakan pada hitungan 1- 4 dan pada hitungan ke 8 berat badan pindah ke kaki kiri
Sikap akhir              :    Kembali sikap awal










Catatan                    :    Setiap satu hitungan simpai diayun / diputar 1 lingkaran

b.    Dengan alat gada
Sikap awal               :    -   Berdiri tegak, berat badan pada kaki kanan, sedangkan kaki kiri setengah langkah di belakang kaki kanan dan hanya ujung sepatu yang menyentuh ubin / lantai
                                      -   Kedua tangan lurus ke depan, sedangkan tangan kanan memegang gada

Pelaksanaan geraknya
Pada hitungan    1    :    Bersama – sama, kedua tangan diayun ke belakang dan kaki kiri berada setengah langkah maju ke depan sesuai dengan irama lagu
                           2    :    Kedua tangan diayunkan kembali ke depan dan kaki kanan setengah langkah maju ke depan
                           3    :    Gerakannya sama dengan hitungan 1
                           4    :    Gerakannya sama dengan hitungan 2, tetapi pada hitungan ke 4 gada dipindahkan ke tangan kiri
                        5-8    :    -   Gerakannya sama dengan hitungan 1-4 tetapi dikerjakan dengan langkah mundur
                                      -   dan pada hitungan 8 gada dipindahkan pada tangan kanan
Sikap akhir               :    Kembali pada sikap awal

Yang perlu diperhatikan pada gerakan ini :
    1. Pada saat gerakan kaki melangkah diikuti dengan gerakan mengoper
    2. pandangan selalu mengikuti tangan yang memegang gada
    3. dapat dilakukan dengan berbagai variasi gerakan dan ayunan tangan dan juga dapat memakai alat yang berbeda – beda.











RUBRIK PENILAIAN
KINERJA TEKNIK DASAR DALAM SENAM IRAMA

ASPEK YANG DINILAI
KUALITAS GERAKAN
1
2
3
4
5
PADA AKTIVITAS ASPEK MENGAYUN DUA LENGAN DEPAN BELAKANG





1.
Ayunan dua lengan depan belakang





2.
Ayunan dua lengan depan belakang sesuai irama





PADA AKTIFITAS GERAK AYUNAN DUA LENGAN KESAMPING :





1.
Ayunan dua lengan kesamping





2.
Ayunan dua lengan kesamping sesuai irama





PADA AKTIVITAS GERAK AYUNAN DUA LENGAN KESAMPING DIIKUTI BERAT BADAN DIPINDAHKAN :





1.
Ayunan kesamping diikuti berat badan dipindahkan





2.
Ayunan kesamping diikuti berat badan dipindahkan sesuai irama






JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 30 (6 x 5)



RUBRIK PENILAIAN
KINERJA TEKNIK DASAR DALAM SENAM IRAMA
ASPEK YANG DINILAI
KUALITAS GERAKAN
1
2
3
4
5
PADA AKTIFITAS LANGKAH BIASA AYUNAN SATU LENGAN KEDEPAN BELAKANG :





1.
Gerakan melangkah ke depan diikuti ayunan lengan yang benar (antara kaki dan lengan yang tidak terjadi kesamaan : kaki kiri ke depan lengan kanan yang ke depan dan sebaliknya)





2.
Togok badan tegak lurus dan pandangan ke depan





PADA AKTIFITAS LANGKAH MAJU MUNDUR AYUNAN DAN PUTARAN DUA LENGAN





1.
Kedua kaki rapat dan kedua lengan lurus di depan dada





2.
Tumpuan kedua kaki setelah melangkah dan gerakan putaran lengan 3600 ke depan dan ke belakang





PADA AKTIFITAS LANGKAH KESAMPING KIRI DAN KANAN DENGAN AYUNAN DAN PUTARAN DUA LENGAN





1.
Sikap awal kaki rapat kedua lengan disamping badan





2.
Pada saat melangkahkan kaki kesamping diikuti gerakan mengayun kedua lengan kearah samping dengan putaran 3600 kesamping kiri dan kanan






JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 30 (6 x 5)


NILAI PSIKOMOTOR
                                                                                                                                        

                                                                                                           PACITAN, ...................................
                                                                                                          GURU MATA PELAJARAN




                                                                                                        (...............................................)







BAB
7
 
BUDAYA HIDUP SEHAT



Standar Kompetensi    :  Menerapkan budaya hidup sehat
Kompetensi Dasar        :  a. Melakukan identifikasi berbagai penyakit tidak menular
                                            b. Melakukan identifikasi cara menghindari penyakit tidak  menular
 




 


RINGKASAN MATERI


A.                                                  PENYAKIT TIDAK MENULAR
1.Gangguan Gizi akibat kekurangan Zat Besi (Anemia Gizi)
                           Yang dimaksud dengan anemia adalah rendahnya kadar haemoglobin dalam darah (HB nya rendah) penyakit ini banyak diderita wanita hamil dan anak-anak usia dibawah 3 tahun.

Anemia Gizi ada 2 macam yaitu:
1.          Anemia hipokromik mikrositik, yaitu anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.
2.            Anemia megalo blastik, yaitu anemia yang disebabkan oleh kekurangan asam folat dan vitamin B12
Gejala-gejalanya :
-          Bagian dalam kelopak mata berwarna pucat.
-          Muka berwarna pucat.
Pencegahan :
-          Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi misalnya sayur sayuran dan asamfolat misalnya daging,hati dll.
-          Pemberian zat besi dalam bentuk tablet kepada wanita hamil terutama dalam masa 3 bulan menjelang kelahiran.
2.Gangguan gizi akibat kekurangan Yodium(gondok Endemik)
Penyakit ini dapat terjadi pada semua umur.bahkan seorang ibu yang menderita gondok akan melahirkan bayi yang juga menderita kekurangan yodium.
Pencegahan :
-          Pemberian garam beryodium
-          Pemberian suntikan larutan yodium yang dilakukan kedalam alat (intramuskuler) yang dapat dilakukan setiap 5tahun sekali pada kelompok umur :
-          0 – 20 tahun untuk pria
-          0 – 45 tahun untuk wanita
B.                                                  Cara menghindari penyakit tidak Menular
1.     IMUNISASI
a.            Vaksin BCG digunakan untuk mencegah penyakit TBC
b.                                Vaksin campak untuk mencegah penyakit campak
c.                                Vaksin DVI, mencegah penyakit difteri/tetanus.
d.                                Vaksin Polio, mencegah kelumpuhan.

 










Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai beragam jenis penyakit, diantara penyakit tersebut ada yang menular dan ada yang tidak menular. Berikut ini akan kita bahas sebagian jenis penyakit menular yang sering kita jumpai .
Penyakit menular dapat menular melalui bermacam-macam cara antara lain  masuknya melalui makanan , minuman dan benda-benda lain serta  bersinggungan langsung terhadap penderita contohnya :
Jenis-jenis penyakit menular dapat kita bedakan menjadi 3 bagian menurut kejadiannya antara lain :
1.      Penyakit kulit
2.      Saluran pencernaan
3.      Penyakit saluran pernafasan

1. Penyakit kulit
          a. Kudis ( scabies )
Penyebab penyakit ini adalah sejenis parasit yang disebut sarcoptes scabies, penyakit ini menular secara langsung yaitu bersinggungan dengan penderita dan dapat juga secara tidak langsung melalui alat-alat seperti : pakaian, handuk, tempat tidur dsb.
Gejala-gejala utama adalah gatal-gatal pada tempat tertentu seperti : sela-sela jari, pergelangan tangan, siku, ketiak, daerah lipatan paha.

                    b.  Lepra (kusta)
                         Penyakit ini disebabkan oleh mikrobakterium lepra menular melalui kontak langsung dengan penderita dalam waktu cukup lama dan berulang-ulang.
                         Gejala-gejala mula-mula terjadi penebalan kulit yang berubah menjadi bercak-bercak putih dan kurang rasa sakit atau bahkan hilang rasa sakit bila dicubit atau ditusuk dan juga tidak gatal.

                    c.  Panu
                         Penyakit panu disebabkan oleh sejenis jamur yang dapat menular yang dapat menular secara langsung atau tidak langsung dengan penderita.
                         Gejala utamanya adalah bercak putih tak terbatas bersisik halus dan meluas ke seluruh tubuh, terasa gatal bila terkena keringat..

            2.     Penyakit saluran pencernakan
                    a.  Thypus
                         Penyakit ini disebabkan bakteri jenis salmonella byphi yang inkubasi 10 – 14 hari, gejala-gejalanya badan lesu, sakit kepala, lidah kotor, rasa mual disertai rasa sakit otot, pada minggu ke II panas terus meninggi, kesadaran menurun disertai mengigau, minggu ke III terjadi pendaharan di usus, dan lubang-lubang usus

                    b.  Cholera
                         Penyebab penyakit ini adalah vibrio cholera atau vibrio Eltor, masa inkubasi sangat cepat terutama Eltor dari beberapa jam samap 15 hari, gejala-gejala utamanya adalah badan lesu, panas naik, sakit kepala, otot terasa sakit buang air besar encer dan seringdi sertai dengan muntah-muntah

                    c. Disentri
                         Penyebab penyakit ini basil yang disebut disentri basiller dan penyakit yang disebabkan oleh amuba disebut disentri amuba,
1.      Disentri basiler gejalanya berak 10-20 kali disertai lendir dan berdarah dan suhu meninggi
2.      Disentri amuba masa inkubasi antara 14 – 20 hari, gejala sering buang air besar 5-10 kali, kotoran mengandung darah dan lender, suhu meninggi


            3. Penyakit saluran pernafasan.
                    a. TBC ( tuberculosa )
                         Penyebab TBC adalah sejenis basil yang disebut basil tuberculosa, yang terdiri 2 macam basil yaitu TBC manusia ( Tipe humanus ) dan TBC sapi ( tipe bovinus ). Tipe bovines selain menyerang sapi dapat menyerang manusia melalui susu sapi yang tidak memnuhi syarat kesehatan. TBC dapat menyerang organ tubuh seperti paru-paru, tulang, ginjal, usus dan kelenjar lhympa.
                         Gejala-gejalanya penderita pucat, berat badan turun terus menerus sering berkeringat , batuk-batuk disertai suhu badan naik.

                    b.  Influenza
                         Penyebab influenza adalah virus influenza , masa inkubasinya 12-15 hari , gejala-gejalanya penderita mendapat serangan demam muka terasa nyeri, tulang-tulang terasa pegal, hidung beringus dari encer menjadi kental, tenggorakan sakit dan mual-mual.
                         Penularan melalui udara , titik ludah pada waktu penderita berbicara, bersin dan batuk

        B. Pencegahan penyakit menular
            1. Cara pencegahan untuk penyakit kulit dengan menjaga kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan serta mencegah kontak langsung maupun tidak langsung dengan penderita.
            2.  Cara pencegahan untuk penyakit saluran pencernaan dengan menjaga kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan terutama masalah makanan dan minuman serta mencegah kontak langsung maupun tidak langsung dengan penderita.
            3.  Cara pencegahan untuk penyakit saluran pernafasan dengan menjaga kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan serta mencegah kontak langsung maupun tidak langsung dengan penderita.




RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU AKTIFITAS HIDUP SEHAT

PERILAKU YANG DIHARAPKAN
CEK (Ö)
1.
2.
3.
4.
Berpakaian bersih dan rapi
Berbadan sehat
Membuang sampah tidak sembarang tempat
Menjaga kebersihan pribadi (kuku, rambut, gigi dan telinga)


JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 4



RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP POLA HIDUP SEHAT

PERTANYAAN YANG DIAJUKAN
KUALITAS GERAKAN
1
2
3
4
1.
Sebutkan macam – macam penyakit menular




2.
Sebutkan penyebab penyakit menular




3.
Sebutkan gejala penyakit menular





JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 12


                     MENGETAHUI                                                         PACITAN, ...................................
                 KEPALA SEKOLAH                                                         GURU MATA PELAJARAN




(...........................................)                                                   (...............................................)








DAFTAR PUSTAKA


Drs. H. AIP Syarifudin, M.Pd. Pendidikan Jasmani Kesehatan. Penerbit: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta 1997.

Akros Abidin, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Penerbit: Erlangga 2003.

Drs. Puji, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, PT. Intan Pariwara, 1996.

Drs. Muhajir, M.Ed, Teori dan Praktek Pendidikan Jasmani, Yudistira 2003.

Roji, Pendidikan Jasmani, Penerbit Erlangga, Jakarta 2004.

Drs. Wahyu Sulistyo, Materi Pokok Pendidikan Permainan Kecil, Penerbit: Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta. 1993..

No comments:

Post a Comment